Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Tambah Lima Hotel Baru, Dua di Antaranya Berklasifikasi Mewah

Kompas.com - 11/01/2021, 19:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri pariwisata yang berdampak pada bisnis dan industri perhotelan.

Keberhasilan industri pariwisata dan hotel sangat bergantung pada cara penanganan Pandemi Covid-19. Hal ini karena industri ini melibatkan banyak interaksi dengan masyarakat.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengutarakan hal itu dalam Q4-2020 Bali Hotel Report.

"Khusus pasar Bali, membuka pintu bagi turis asing akan menjadi hal yang positif," kata Ferry.

Memang, lanjut dia, salah satu tolok ukur dunia luar atas keamanan dan kenyamanan perjalanan saat ini adalah penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Sunrise Properti Bali Ada di Kabupaten Tabanan

Namun, Bali masih bisa menerapkan travel bubble atau gelembung perjalanan. Meski begitu, penerapan tersebut harus sangat berhati-hati.

Hingga saat ini, koridor perjalanan di Indonesia masih terbatas pada perjalanan diplomatik dan bisnis ke empat negara, yakni Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Singapura, dan beberapa wilayah di China, termasuk Chengdu, dan Kunming.

Indonesia pun masih akan berusaha melakukan negosiasi dengan negara lain untuk mendatangkan kembali turis asing dan menghidupkan sektor pariwisata.

Terlebih, Presiden Joko Widodo baru saja melakukan reshuffle kabinet dan salah satu menteri yang digeser adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.

Situasi saat ini akan menjadi tantangan yang cukup berat bagi menteri baru mengingat kondisi yang belum membaik.

Selain itu, mengingat munculnya varian baru virus Covid-19 yang konon lebih cepat menular, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri mulai 1 Januari 2021 kembali menutup pintu bagi WNA untuk 14 hari, kecuali pejabat asing di tingkat menteri dan di atasnya.

Hal ini tentunya akan dibarengi dengan implementasi ketat dari protokol pencegahan Covid-19 sehingga Bali harus bersabar untuk kembali menerima wisatawan asing.

Meski demikian, bisnis dan industri Bali masih bisa bernafas lega. Menyusul catatan tingkat okupansi pada Kuartal IV-2020 sebesar 10 persen yang berarti pariwisata sudah mulai membaik meski pergerakannya masih lambat dan rendah.

"Pergerakan ini terjadi karena banyaknya wisatawan domestik yang mulai mengunjungi Bali," imbuh Ferry.

Dari segmen tarif rata-rata harian atau average daily rate (ADR), antara April-November 2020 terjadi penurunan tajam yakni 50 persen setiap bulannya.

Salah satu alasan utamanya adalah hotel-hotel di Bali memangkas harga untuk menarik wisatawan menginap.

Selain itu, Colliers juga mencatat Bali akan menambah lima hotel baru dengan total 512 kamar pada Tahun 2021 ini.

Kelimanya adalah:

  1. Yello Hotel Kuta Beach Bali dengan klasifikasi bintang tiga
  2. Aloft Hotel Kuta Beach dengan klasifikasi bintang empat
  3. Jumeirah dengan klasifikasi bintang lima mewah
  4. Andaz Bali Hotel dengan klasifikasi bintang lima mewah
  5. Kimpton Rest Nusa Dua dengan klasifikasi bintang lima

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com