Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Alasan Orang Membenci Transportasi Umum

Kompas.com - Diperbarui 24/10/2022, 10:04 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi umum bukanlah perkara mudah.

Karenanya, sejumlah pemimpin kota dan pemerintah di berbagai negara terus berupaya memperbaiki kualitas transportasi umum.

Salah satu alasan klasik mengapa orang enggan menggunakan transportasi umum adalah karena kualitas transportasi dan fasilitas ruang publik yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman.

Baca juga: Kota-kota Besar Dunia Perluas Jalur Pejalan Kaki dan Sepeda

Melansir The Spruce, terdapat lima alasan mengapa seseorang membenci transportasi publik:

1. Waktu tempuh lebih lama

Seperti kebanyakan orang Amerika, aktivitas dan kegiatan apa pun di luar rumah dapat dijangkau dengan menggunakan mobil pribadi.

Alasannya, dengan kendaraan pribadi tersebut perjalanan ke kantor lebih singkat dan hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Namun, berbeda dengan transportasi publik. Perjalanan yang singkat justru bisa ditempuh dengan waktu dua kali lebih lama dibanding menggunakan kendaraan pribadi.

Alasannya macam-macam, bisa karena persoalan akses transportasi yang belum memadai, dan tidak saling terintegrasi antara satu moda dengan moda transportasi publik lainnya.

Selain itu, terbatasnya armada transportasi publik juga menjadi masalah tersendiri. Hal itu jelas akan menunda dan memakan waktu lebih lama.

Baca juga: Sejumlah Kota Dunia Gratiskan Transportasi Publik, Ini Alasannya

Karenanya, salah satu solusi adalah operator angkutan massal harus menjalankan lebih banyak bus dan menjadwalkan lebih banyak armadanya.

2. Sesak dan berjubel

Ketika menggunakan transportasi umum artinya Anda sudah siap berdesakan dengan banyak penumpang lain yang tidak dikenal.

Terlebih pada jam-jam berangkat dan pulang kerja. Sudah menjadi hal lumrah jika melihat transportasi publik seperti bus dan kereta dipenuhi dengan banyak orang yang hendak berangkat kerja.

Hal itu umumnya dapat dilihat di kota-kota sibuk di dunia. Bahkan secanggih apa pun transportasi publiknya, nyatanya belum mampu mengubah citra dalam menggunakan transportasi publik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com