JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan penyusutan angka backlog rumah di Indonesia mencapai 5 juta hingga 2024.
"Kami targetkan pada 2024 itu hanya sekitar 5 juta saja angka backlog rumah," kata Basuki dalam diskusi bertajuk 'Peluang investasi pembangunan infrastruktur perhubungan dan wisata 2021' di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Menurutnya hingga saat ini backlog rumah masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Angkanya mencapai 9 juta-10 juta rumah.
Untuk itu, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 780 triliun guna membangun rumah selama kurun lima tahun.
Baca juga: Investasi Infrastruktur 2020-2024 Sebesar Rp 2.058 Triliun, Ini Rinciannya
Anggaran tersebut bersumber dari APBN dan swasta melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Guna memenuhi target tersebut, Kementerian PUPR gencar melanjutkan Program Sejuta Rumah (PSR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa memiliki rumah layak huni.
Program tersebut telah dimulai sejak 29 April 2015 pada periode awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada TA 2020 hingga 31 Oktober 2020 PSR telah mencapai 601.637 unit, mencakup pembangunan rumah bagi MBR sebanyak 434.828 unit dan Non MBR sebanyak 166.809 unit.
Kemudian pembangunan rumah MBR terdiri dari pembangunan rumah swadaya Kementerian PUPR sebanyak 77.812 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan sejumlah 393 unit.
Baca juga: Kementerian PUPR Yakin Target 900.000 Rumah Terbangun Akhir 2020
Sementara itu, pembangunan rumah yang dilaksanakan Kementerian/Lembaga lain sekitar 50.836 unit, Pemerintah Daerah 28.862 unit, pengembang perumahan 273.724 unit, CSR perusahaan 3.134 unit dan sisanya dari masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.