Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Diterpa Sederet Masalah, Waskita Beton Komitmen Bangkit

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast (WSBP) selaku anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkomitmen mewujudkan Good Corporate Governance usai diterpa sederet masalah.

Persoalan tersebut mulai dari kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dengan sejumlah kreditur pada tahun lalu hingga suspensi yang diberikan oleh PT Bursa Efek Indonesia atau BEI.

Sebagaimana diketahui, terhitung sejak 31 Januari 2022, WSBP telah dinyatakan suspensi perdagangan saham oleh BEI dengan harga saham penutupan yaitu Rp 95 per lembar saham.

"Optimisme WSBP ini didukung dengan berbagai strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Sehingga, saham perusahaan dapat kembali melantai di bursa," tutur Asep dalam keterangan resminya.

Selain itu, WSBP telah melakukan pembayaran kas pertama pada Maret 2023 ini senilai Rp 75,4 miliar sebagai kewajiban pokok maupun bunga kepada kreditur.

Hal ini menyusul efektifnya Perjanjian Perdamaian WSBP yang ditandai dengan putusan kasasi oleh Mahkamah Agung (MA) pada 20 September 2022 lalu.

Sesuai dengan ketentuan restrukturisasi yang disepakati dengan para kreditur, WSBP berkomitmen melakukan pembayaran menggunakan kas atau Cash Flow Available for Debt Services (CFADS) sebagian porsi pokok kewajiban kepada supplier serta kewajiban bunga kepada kreditur perbankan.

Sebagai upaya untuk mewujudkan Good Corporate Governance, setiap unit WSBP berkomitmen untuk bersinergi melakukan mitigasi risiko korporat.

Kemudian WSBP turut membentuk Komite Risiko untuk melakukan asesmen risiko dalam seleksi proyek pra-tender, penguatan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan prosedur, serta mengimplementasikan sistem reward dan punishment yang berat bagi setiap insan WSBP.

Lalu WSBP akan melakukan digitalisasi berbagai proses bisnis, khususnya di sektor keuangan untuk meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi.

Di sisi lain, WSBP berkomitmen untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.

Misalnya dengan mengembangkan produk ramah lingkungan minim limbah seperti SprigWP, Instant Home dan Instant Building.

Mengimplementasikan ketentuan standar industri hijau dalam proses produksi dan konstruksi serta mengalokasikan 2 persen pendapatan sebagai anggaran tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan sustainable development goals (SDGs).

https://www.kompas.com/properti/read/2023/03/29/110000421/usai-diterpa-sederet-masalah-waskita-beton-komitmen-bangkit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke