Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Moda Transportasi Publik Tanpa Awak di IKN Nusantara

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sebelum pandemi terjadi, jumlah kecelakaan lalu lintas di Jakarta sebanyak 8.877 kasus.

Setelah pandemi berlangsung, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 9,3 persen.

Hal ini membuktikan bahwa tingkat aktivitas perjalanan penduduk di Jakarta berbanding lurus atau berkorelasi secara positif dengan tingkat kecelakaan yang terjadi di jalanan.

Karena pada saat pandemi berlangsung, jumlah penduduk tidak berkurang, namun perjalanan dan pertemuan fisik penduduk secara signifikan dibatasi.

Sementara pada 2022, TomTom Traffic Index menempatkan Jakarta sebagai kota termacet di dunia pada peringkat ke-29 dari 389 kota-kota besar dunia.

Padahal pada 2021, Jakarta masih menempati posisi kota termacet di dunia pada peringkat ke-46. Saat itu, waktu rata-rata perjalanan untuk menempuh 10 km masih membutuhkan 19 menit 50 detik.

Sementara pada 2022 lalu, untuk menempuh jarak yang sama, memakan waktu 22 menit 40 detik, atau sekitar 2 menit 50 detik lebih lama dibandingkan 2021.

Hal ini menunjukkan bahwa hambatan perjalanan dalam kota Jakarta makin lama kian besar. Menurut World Bank pada 2019, telah menyebabkan kerugian atau pemborosan sebesar Rp 65 triliun per tahun dan tingkat kerugian tersebut makin meningkat.

Semua permasalahan tersebut tidak hanya mengakibatkan kerugian material, namun juga menyebabkan kerugian non-material, seperti meningkatnya serangan psikologis yang memicu ketidak seimbangan emosi dan turunnya produktivitas akibat keletihan dan gangguan kesehatan dari udara jalanan yang tercemar.

Bertolak dari kompleksitas lalu lintas yang terjadi selama ini, perencanaan transportasi dan lalu lintas di IKN Nusantara dirancang dengan melibatkan banyak faktor pertimbangan yang diharapkan dapat meminimalkan permasalahan transportasi yang terjadi selama ini.

Moda transportasi publik tanpa awak

Salah satu strategi sistem transportasi cerdas yang diterapkan di IKN Nusantara dalam mengantisipasi permasalahan terkait lalu lintas adalah dengan menggunakan Autonomous Public Transportation (Moda Transportasi Publik Tanpa Awak) yang dioperasikan oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Transportasi tersebut dilengkapi dengan sensor yang dapat menandai posisi, lokasi, serta mengukur jarak dan kecepatan secara lebih presisi.

Teknologi itu dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang ditenggarai karena disebabkan human error, yaitu kelalaian pengemudi.

Bahkan, The United States Department of Transportation (USDOT) memprediksikan penurunan tingkat kematian di Amerika Serikat akibat kecelakaan lalu lintas hingga 90 persen, apabila menggunakan Transportasi Publik tanpa Awak ini.

Moda Transportasi Publik Tanpa Awak umumnya dapat berupa minibus yang dapat mengangkut penumpang atau berupa shuttle bus ataupun taksi yang lebih kecil.

Moda transportasi umum ini memiliki biaya operasi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan moda angkutan umum lainnya.

Beberapa bentuk transportasi publik ini telah diwujudkan dalam wujud BRT (Bus Rapid Transit) otomatis, serta layanan pengantaran sesuai permintaan lewat aplikasi yang telah dikembangkan.

Sistem itu menyerupai sistem transportasi online yang sudah dikenal masyarakat Indonesia, hanya saja kali ini tanpa pengemudi.

Adapun keuntungan lainnya dari penggunaan Moda Transportasi Publik Tanpa Awak adalah:

Keleluasaan penumpang

Terkadang berbagai fasilitas kenyamanan yang disiapkan pada kendaraan serta pemandangan yang memukau selama perjalanan, tidak dapat memberikan rasa tenang dan nyaman pada diri penumpang, akibat sikap pengemudi yang dirasakan kurang ramah ataupun kurang responsif.

Pada kesempatan lainnya, kebiasaan tertentu dari pengemudi dapat membuat para penumpang merasa terganggu tanpa berani untuk mengungkapkannya.

Para penumpang yang menaiki kendaraan publik tanpa awak akan membawa rasa keamanan dan kenyamanan penumpang yang kemudian dapat mendorong mereka untuk menikmati perjalanan dengan lebih baik.

Produktivitas selama berkendara

Dengan tingkat kenyamanan disertai perasaan aman karena percaya kemampuan navigasi dari transportasi publik tanpa awak ini, para penumpang yang tengah memiliki kesibukan ekstra, dapat memanfaatkan waktu selama perjalanannya untuk duduk dengan nyaman sambil mengerjakan pekerjaan ringan seperti menjawab e-mail, mengirimkan pesan maupun melakukan hal produktif lainnya.

Mengurangi kemacetan

Karena daya navigasinya yang handal, jarak antarkendaraan dapat terjaga dengan baik. Hasilnya dapat mengurangi gerakan kendaraan untuk melambat hingga berhenti lalu kembali melaju, seperti yang dialami oleh rata-rata transportasi publik manual. Hal ini tentunya dapat menurunkan tingkat kemacetan.

Mengurangi emisi, polusi serta menurunkan biaya bahan bakar

Pengaturan kecepatan dan jarak antarkendaraan yang efektif, akan menurunkan penggunaan energi secara sangat efisien.

Dengan kombinasi penggunaan kendaraaan bertenaga listrik, dapat dipastikan tingkat emisi dari gas yang berbahaya dapat dihindari.

Data yang dipaparkan oleh perusahaan Thales (2021) menyatakan bahwa emisi gas yang tidak baik untuk kesehatan dapat diturunkan hingga 60 persen. Implementasi transportasi publik tanpa awak dapat menghemat penggunaan bahan bakar hingga 10 persen.

Meningkatkan kapasitas jalan raya dan mempersingkat waktu perjalanan

Laporan dari The State Smart Transportation Initiative maupun Rand’s Autonomous Vehicle Technology Guide menyatakan bahwa penggunaan moda transportasi publik tanpa awak telah meningkatkan kapasitas jalan raya.

Pada laporan yang sama, The State Smart Transportation Initiative juga menyebutkan bahwa kecepatan lalu lintas akan meningkat hingga 20 persen.

Hal ini berdampak pada penurunan waktu tempuh perjalanan, yang menurut KPMG’s Connected and Autonomous Vehicles, dapat menurunkan rata-rata waktu perjalanan hingga 40 persen.

Secara keseluruhan, menurut McKinsey, penerapan teknologi autonomous vehicles di Amerika Serikat saja memiliki potensi penghematan hingga 190 miliar dollar AS per tahun.

Mengapa perlu diterapkan di IKN?

Setelah memahami manfaat dari penggunaan Moda transportasi Tanpa Awak ini, kemudian muncul pertanyaan di benak kita:

Apabila memang sangat baik untuk efisiensi dan efektifitas jalan raya, bagaimana jika moda ini diterapkan di IKN, dan bagaimana jika diterapkan juga di kota-kota lainnya yang memiliki lebih banyak masalah lalu lintas?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami lebih dalam lagi tentang perkembangan daya kemampuan dan kapasitas dari teknologi pengendalian kendaraan tanpa awak yang dioperasikan oleh kecerdasan buatan ini.

Beberapa level dari kemampuan dan kapasitas teknologi pengendalian kendaraan tanpa awak ini mulai dari level 0 (tanpa otomatisasi sama sekali) hingga ke level 5 (fully automated).

Saat ini kecerdasan yang telah dikembangkan tersebut telah mencapai level 4, di mana masih akan dibutuhkan peran manusia dalam pengemudian kendaraan tersebut pada kondisi ekstrem, seperti munculnya objek yang secara tiba-tiba masuk ke dalam jalur tempuh secara tanpa terduga.

Kondisi jalanan di banyak kota besar di Indonesia lebih rentan untuk mengalami kondisi ekstrem di mana banyak sekali hal yang tak terduga terjadi sewaktu-waktu.

Hal ini menyebabkan penerapan sistem transportasi umum menggunakan teknologi ini belum dapat dilakukan secara efektif di jalanan kota yang belum mencapai tingkat standar keteraturan lalu lintas pada level tertentu serta tersedianya sarana prasarana teknologi pendukung yang diperlukan.

Namun untuk IKN Nusantara yang sedang dibangun, di mana sistem lalu lintas dan transportasinya masih dapat dikondisikan menjadi lebih kondusif untuk penerapan teknologi tersebut, tidak perlu menunggu waktu lama lagi untuk dapat segera diimplementasikan, menimbang banyaknya manfaat serta keuntungan dari penerapan moda transportasi publik tanpa awak.

Oleh karena itu, moda transportasi publik tanpa awak rencananya akan diujicobakan di IKN Nusantara tahun depan. Di samping efisiensinya yang lebih mumpuni, keamanan dan keselamatan masyarakat dalam perjalanan juga akan lebih terjamin.

Membangun transformasi mobilitas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta dapat melengkapi pergerakan para pejalan kaki dan pengendara sepeda.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/03/27/110000121/moda-transportasi-publik-tanpa-awak-di-ikn-nusantara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke