Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Manakah Jendela Kaca Patri Tertua di Dunia Berada?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca patri merupakan jenis kaca dibuat dari beberapa potongan kaca dekoratif yang kemudian dirancang mengikuti tema tertentu.

Kaca patri paling sering digunakan sebagai kaca jendela dan sudah dimanfaatkan sejak abad ke-7 di jendela gereja katedral dan biara milik umat Kristen Katolik.

Selain memiliki tampilan yang menawan, jendela dengan kaca patri juga berfungsi untuk membelokkan cahaya alami sehingga cahaya tersebut menjadi titik fokus pada sebuah ruangan.

Namun tahukah Anda, dimanakah jendela kaca patri tertua di dunia berada?

Seperti dikutip dari laman Scottish Stained Glass, jendela dengan kaca patri tertua berada di Katedral Augsburg, di Bavaria, Jerman.

Para peziarah dari seluruh dunia yang datang setiap tahunnya ke situs bersejarah yang sudah ada sejak abad ke-11 tersebut dapat berkesempatan untuk menyaksikan langsung karya seni tersebut.

Pasalnya, asal pasti dari kaca patri tersebut hingga sekarang masih diperdebatkan. Beberapa sejarawan percaya bahwa jendela-jendela itu dibuat ketika katedral Augsburg diresmikan dan berasal dari tahun 1.065.

Yang lain berpendapat bahwa panel-panel jendela itu tidak mungkin berasal dari paruh pertama abad ke-12.

Terlepas dari usia pastinya, cukup jelas bahwa jendela kaca patri tersebut telah ada selama beberapa waktu dan kemungkinan besar berusia hampir 1.000 tahun.

Jendela dengan kaca patri tertua di Katedral Augsburg menggambarkan potret kelima nabi Daud, Yunus, Daniel, Musa, dan Hosea.

Diperkirakan bahwa jendela-jendela tersebut merupakan bagian dari karya seni kaca yang lebih besar, di mana sisanya sudah menghilang.

Selain jendela tersebut, Katedral Augsburg juga punya jendela dengan kaca patri yang berumur lebih muda, di mana menggambarkan perjalanan iman dari Maria, ibu Yesus. 

https://www.kompas.com/properti/read/2023/03/08/120000721/di-manakah-jendela-kaca-patri-tertua-di-dunia-berada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke