Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangani Banjir Bengawan Njero, Pemda Jatim Perbaiki Pintu Air Sluis Kuro

Khofifah melihat langsung bencana banjir yang melanda Desa Sidomulyo di Kecamatan Deket, satu dari sekitar 50 desa/titik terdampak banjir luapan Bengawan Njero, sekaligus memberi bantuan kepada warga terdampak banjir bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Jumat (24/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah bersama Yuhronur dan tim dari Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) juga  berdiskusi mengenai solusi penanganan banjir luapan Bengawan Njero. Salah satunya, dengan cara bergotong royong memperbarui pintu air Kuro.

"Pintu Kuro menurut tim teknis, cukup signifikan mengurangi luapan sungai. Kemudian kami bertanya, berapa tingkat efektivitas pengurangan dari luapan banjir jika pintu Kuro diselesaikan, berapa anggarannya dan berapa lama pengerjaan," ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, dari hasil diskusi yang dilakukan diketahui perbaikan pintu air Kuro yang cukup signifikan dalam penanganan banjir Bengawan Njero membutuhkan dana mencapai R p65 miliar.

Biaya tersebut tidak hanya dibebankan pada Pemkab Lamongan, namun juga ditanggung gotong royong bersama Pemprov Jatim.

"Butuh dana sekitar Rp 65 miliar. Dengan rincian, sepertiga dari Pemkab Lamongan dan dua pertiga dari Pemprov Jatim. Setelah pulang dari sini, saya akan mendetailkan kepada Sekda Provinsi Jatim agar penanganan ini lebih terukur," tutur Khofifah.

Rekonstruksi pintu air Sluis Kuro secara gotong royong, menjadi upaya solutif yang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkab Lamongan yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menangani banjir akibat luapan Bengawan Njero.

Sebelum merekonstruksi, Pemprov Jatim akan lebih dulu meminta izin Kementerian PUPR sebagai pemilik kewenangan.

"Sebelumnya, kami juga sudah tiga tahun mengajukan supaya mendapat prioritas penanganan. Karena kalau banjir di Lamongan menggenang, genangannya bisa bulanan. Untuk itu, kita cari titik yang paling signifikan untuk dilakukan proses rekonstruksi," ucap Khofifah.

Yuhronur menambahkan, pembangunan perbaikan pintu air Sluis Kuro merupakan solusi yang diharapkan, sehingga dapat memaksimalkan penanganan banjir akibat meluapnya Bengawan Njero yang terjadi di Lamongan.

Banjir masih menggenangi 50 desa/titik yang tersebar di Kecamatan Turi, Deket, Karangbinangun, Kalitengah, Glagah dan Karanggeneng.

Ada dua kunci untuk menangani banjir di Bengawan Jero yakni, di pintu Sluis Kuro dan Dam Tambak Ombo. Sekarang kita fokus di pintu air Sluis Kuro, kondisi pintu sudah lapuk.

"Kita sepakat untuk memperbarui dengan skema BTT dan gotong royong antara Pemkab Lamongan maupun Pemprov Jatim, sehingga ada kejelasan dengan datangnya Bu Gubernur," kata Yuhronur.

Khofifah didampingi Yuhronur juga berdialog dengan warga korban banjir dan menyerahkan bantuan berupa 600 paket sembako, 60 paket sandang, 10 paket kebersihan keluarga, 2.000 lembar glangsing, 15 lembar terpal, delapan karton popok bayi, 30 set jumbo bag dan 25 tikar. Mereka kemudian bersama-sama mengunjungi Sluis Kuro.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/02/25/160000921/tangani-banjir-bengawan-njero-pemda-jatim-perbaiki-pintu-air-sluis-kuro

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke