Jalur Ini Akan Jadi Favorit Pengendara Mobil dan Motor Saat Natal dan Tahun Baru

Hal itu disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi saat Raker Bersama Komisi V DPR RI pada Selasa (13/12/2022).

Dia menjelaskan, menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, potensi pergerakan nasional saat Natal dan Tahun Baru sebesar 44,1 juta orang atau 16% dari jumlah penduduk Indonesia yang akan bepergian.

Adapun moda transportasi yang digunakan antara lain, mobil pribadi 28,26%; sepeda motor 16,47%; kereta api antar kota 13%; bus 11,90%; pesawat 11%; kapal penyebrangan 4%; hingga kapal laut 2%.

Sehingga, mobil dan sepeda motor diperkirakan masih menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan masyarakat saat perjalanan.

"Dan kita memperkirakan bahwa jalan tol adalah jalur favorit yang akan dilalui mobil sebanyak 58,7%, dan (jalur) arteri 41,3%," jelas Budi dikutip dari kanal Youtube Komisi V DPR RI.

Sementara untuk para pengendara motor diprediksi akan banyak yang melintasi Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).

"Jalur paling banyak yang akan dilalui pengendara motor adalah Lintas Utara Jawa (Pantura) sebanyak 12,8%, dan Lintas Tengah Jawa 11,9%," tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, total panjang jalan nasional yakni 46.690 km.

"Dengan kemantapan 91,8% siap untuk dilalui," jelasnya.

Pihaknya juga sedang fokus menyelesaikan penanganan sejumlah ruas jalan nasional yang terdampak bencana.

Seperti halnya akibat gempa Cianjur, longsor seiring erupsi Gunung Semeru, hingga longsor di kawasan Sitinjau Lauik.

Kemudian untuk jalan tol, jumlah ruas yang telah beroperasi sepanjang 2.578 km. Terdiri dari 69 ruas dan dikelola oleh 48 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Di samping itu, Kementerian PUPR juga akan mengoperasikan sekitar 9 ruas tol secara fungsional khusus untuk mendukung Natal dan Tahun Baru.

Ruas jalan tol yang dioperasikan secara fungsional itu berada di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun terbanyak ada di Pulau Jawa.

"Dua ruas tol di Sumatera ini (Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5 dan Seksi 6, serta Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1) akan kita operasikan secara fungsional, jadi belum bertarif," pungkas Basuki.