Hari Minggu, sebanyak 7 orang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Raya Klari-Cikampek, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Karawang, Jabar.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Karawang AKP La Ode Habibi Ade Jama mengatakan, kecelakaan bermula dari mobil Elf T 7556 DB yang melaju dari arah Klari menuju Cikampek.
Saat berada di Kampung Kalijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, mobil yang dikemudikan Deni Budiman tersebut oleng ke sebelah kanan.
"Elf kemudian menabrak median jalan dan menyeberang ke jalur sebelah kanan, sehingga bertabrakan dengan kendaraan Suzuki Pickup warna hitam bernopol T 8493 DZ," ujarnya.
Minibus tersebut kemudian menabrak sejumlah sepeda motor yang berjalan dari arah Cikampek menuju Klari. Selain 7 orang tewas, insiden ini juga mengakibatkan 4 orang terluka berat dan 6 orang luka ringan.
Kecelakaan Maut di Jatim
Sementara itu, dua kejadian lainnya terjadi di jalan tol di Jatim. Penyebabnya karena supir mengantuk.
Kecelakaan pertama terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jatim, tepatnya di Tol Trans Jawa KM 638+400 Jalur B, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, pada Senin pagi.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Lakalantas) Polres Nganjuk Iptu Sugino menuturkan, kejadian ini bermula ketika mobil Elf melaju dari arah timur ke barat.
Meski melaju dengan kecepatan sedang, lantaran sopir mengantuk dan tidak memperhatikan kendaraan di depannya, minibus tersebut menubruk truk Nissan bernomor polisi AB 8930 LD.
“Itu ngantuk sopirnya (Elf Mitsubishi), bekas selip juga enggak ada, ngantuk. Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB,” ucap Iptu Sugiono.
Akibat kejadian ini, dua penumpang mobil Elf tewas di lokasi. Adapun para penumpang lain mengalami luka-luka.
Kecelakaan lainnya terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Kilometer 712+400 jalur A arah Surabaya, Jatim, Senin, sekitar pukul 06.00 WIB.
Sebuah bus pariwisata bernomor polisi S 7322 UW menabrak tiang variable message sign (VMS).
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Mojokerto Kota AKP Heru Sudjio menerangkan bus Ardiansyah tersebut sempat oleng ke kiri, lalu menabrak pembatas jalan hingga sejauh 150 meter.
“Kecepatan bus diperkirakan di atas 100 kilometer per jam. Ini terlihat dari tiang reklame sampai tumbang,” tutur Heru.
Akibat kecelakaan maut di Tol Sumo ini, sebanyak 13 orang tewas. Adapun 12 penumpang lainnya mengalami luka. Heru menjelaskan, diduga kecelakaan ini disebabkan sopir yang mengantuk.
Terapkan Rumus 3 Detik
Saat berkendara di jalan terutama di jalan tol yang bebas hambatan, para pengemudi juga bisa menerapkan trik yang dikenal dengan "Rumus 3 Detik" untuk meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan.
Tiga detik ini dipahami sebagai waktu persepsi manusia dan reaksi mekanikal (kendaraan) saat berada di jalan.
Penghitungan rumus 3 detik dibuat agar pengendara bisa membuat jarak aman saat rem mendadak, sehingga kendaraan tidak langsung menabrak kendaraan di depan atau di belakang.
Waktu persepsi manusia selaku pengendara dalam mengemudikan kendaraannya dan melihat kendaraan lain didepannya pada saat melakukan pengereman mendadak adalah 1,5-2 detik.
Sedangkan 0,5-1 detik, adalah reaksi mekanikal kendaraan agar secara cepat untuk menghentikan kendaraan atau menghindar. Jika kedua waktu tadi dijumlahkan, maka totalnya menjadi tiga detik.
Untuk mengetahui berapa jarak kendaraan di depan dengan menggunakan rumus ini maka Anda bisa mematok pada satu obyek seperti pohon atau papan petunjuk arah.
Kemudian lihat kendaraan di depan melewati patokan tadi. Hitunglah berapa detik kendaraan kita sampai ke titik tadi.
Jika kurang dari tiga detik, maka jarak antara mobil Anda dengan mobil lain belum aman sehingga dapat diperlebar lagi jaraknya.
https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/16/153116821/sekali-lagi-rumus-3-detik-dan-bagaimana-berkendara-dengan-aman-di-jalan