Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Regulasi IKN Dianggap Belum Jelas dan Sulit Yakinkan Investor

"Regulasinya saja belum jelas. Saya kira saat ini pembicaraan IKN masih warming up.  Jadi jangankan swasta, bahkan pemerintah sendiri sampai saat ini belum bisa menganggarkan kebutuhan untuk pembangunan IKN baru tersebut," kata Soelaeman dalam diskusi virtual yang digelar Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), Kamis (17/06/2021).

Padahal, kata Eman, sapaan akrabnya, regulasi menjadi hal yang sangat penting dalam pembangunan IKN terutama bagi swasta.

Pihak swasta akan enggan dan tidak berani berinvestasi untuk terlibat dalam pembangunan IKN jika regulasi dan aturan mainnya belum jelas.

"Swasta selalu bicara regulasi. Karena bagi mereka kepastian hukum adalah dasar untuk bisa bergerak di sana," cetus dia.

Di sisi lain, pembangunan IKN membutuhkan investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, salah satu skema pendanaan IKN diharapkan bersumber dari investasi swasta murni.

Di samping sumber lainnya yaitu dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Berbeda dengan Pembiayaan pemerintah dari APBN, kata Eman, pihak swasta akan melihat investasi IKN pada satu hal utama yaitu keuntungan.

Artinya mereka akan mencari nilai tambah atau value added ketika berinvestasi di IKN.

"Swasta harus untung dan memang seperti itu. Nah bagi swasta financial value added itu menjadi suatu hal yang sangat mutlak karena kita menggunakan dana masyarakat, termasuk dana bank dan yang lain-lain," papar Eman.

Dia mencontohkan, pengembangan kawasan Serpong, di Tangerang Selatan. Para investor atau pengembang menghadapi banyak sekali tantangan termasuk dari sisi perizinan.

Padahal, pengembangan wilayah tersebut telah jelas dan dilengkapi sejumlah regulasi serta aturan main yang jelas.

"Begitu banyak tantangannya, begitu banyak perizinannya. Tiba-tiba kita datang banyak izin baru-baru bermunculan," tuturnya.

Selain itu, Pemerintah juga mesti segera melakukan perencanaan pengembangan wilayah IKN, meliputi rencana penggunaan lahan, ketersediaan lahan, dan ketersediaan infrastruktur.

"Jadi skema investasi ini dapat dijalankan ya ketika regulasinya jelas, rencana pengembangannya juga sudah ada, lalu market custemer yang akan tinggal di sana siapa," pungkasnya.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/17/114847021/regulasi-ikn-dianggap-belum-jelas-dan-sulit-yakinkan-investor

Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke