Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkat Kunjungan Mal Jelang Ramadhan Meningkat

Peningkatan terjadi dalam beberapa waktu terakhir atau jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2021, meski secara umum tetap masih berada di bawah 50 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjadja mengatakan hal itu kepada Kompas.com, Senin (12/04/2021).

"Ada peningkatan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk periode Januari-Maret 2021 meski rata-rata tetap masih berada di bawah 50 persen," ujar Alphonzus.

Dia juga memprediksi, tingkat penjualan pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu tapi tidak akan terjadi pertumbuhan yang luar biasa.

Khusus tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan yang berlokasi di luar Jakarta menunjukkan kondisi lebih tinggi, meski perbedaannya tidak terlalu mencolok.

Hal tersebut tecermin dari keramaian lalu lintas di kota-kota pinggiran yang sudah diwarnai kemacetan, baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja.

Kemacetan terutama terjadi di pintu-pintu masuk dan keluar pusat perbelanjaan.

Hal senada dikatakan Head of Researcher Colliers Indonesia Ferry Salanto, bahwa tingkat kunjungan mal di Jabodetabek masih berada pada kisaran 30-40 persen, lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 10 persen.

Belum normalnya tingkat kunjungan merupakan dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Fenomena tersebut sangat memengaruhi kinerja bisnis ritel secara keseluruhan, baik penyewa maupun pemilik," jelas Ferry dalam konferensi pers virtual, Rabu (07/04/2021).

Vaksinasi umum

Menurut Alphonzus, saat ini tingkat kunjungan bisa dikatakan merata dan akan kembali bergerak pada kondisi normal setelah vaksinasi untuk masyarakat umum dilaksanakan.

Rencananya, Pemerintah baru akan memulai vaksinasi untuk masyarakat umum paling cepat pada triwulan III-2021 mendatang.

"Jadi kunci dalam hal peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan adalah vaksinasi untuk masyarakat umum," imbuh Alphonzus.

Larangan mudik juga disebut dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar, khususnya Jakarta untuk mendapatkan kenaikan kunjungan.

"Jika larangan mudik benar-benar dapat ditegakkan maka tentunya masyarakat akan berdiam di kota dan berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk mengisi liburan," ucap Alphonzus.

Mal Baru

Tingkat kunjungan yang belum normal ini, sejatinya memberikan dampak pada keterisian atau tingkat okupansi mal.

Data Colliers Indonesia menunjukkan, okupansi mal di Jakarta merosot 6 persen menjadi hanya 73,1 persen.

Sama halnya dengan Jakarta, keterisian mal di Bodetabek juga turun 8 persen atau tercatat menjadi 71,2 persen.

Kekosongan ini dipicu oleh penutupan operasional beberapa penyewa grosir dan toko serba ada.

Adapun total pasok ruang ritel di Jakarta hingga saat ini tercatat 4,83 juta meter persegi. Sedangkan, di Bodetabek seluas 2,84 juta meter persegi.

Meski mengalami tekanan berat, ada enam mal baru di Jabodetabek yang dijadwalkan selesai pembangunannya.

Berikut ini daftar enam mal tersebut:

  1. Grand Dhika City Mall di Bekasi, Jawa Barat
  2. Paradise Walk di Serpong, Tangerang Selatan, Banten
  3. Margo City Extension Project di Depok, Jawa Barat
  4. AEON Mall di Tanjung Barat (Southgate) di Lenteng Agung, Jakarta
  5. Pondok Indah Mall 3 di Pondok Indah, Jakarta
  6. Lippo Mall East Side (Holland Village) di Cempaka Putih, Jakarta

https://www.kompas.com/properti/read/2021/04/12/120000921/tingkat-kunjungan-mal-jelang-ramadhan-meningkat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke