Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Proklamasi: Proses Perumusan, Isi, dan Perubahan

Kompas.com - 19/04/2021, 18:51 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teks proklamasi adalah hasil dari buah pikiran tiga tokoh berserajah di Indonesia, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo. 

Banyak peristiwa yang terjadi pada proses perumusan naskah proklamasi, mulai dari penulisan tangan sampai perubahan pada isinya. 

Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Susunan, Program Kerja, dan Pergantian

Proses Perumusan 

Perumusan teks proklamasi Indonesia dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda pada 17 Agustus 1945 dini hari. 

Sehari sebelumnya, 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta tengah diculik ke Rengasdengklok, lantaran untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang pada saat itu. 

Ahmad Soebardjo yang datang ke Rengasdengklok berusaha membujuk golongan muda untuk melepaskan keduanya.

Mereka pun bersedia melakukannya dengan jaminan proklamasi akan dikumandangkan esok hari, 17 Agustus 1945. 

Setelah Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta, mereka segera mendatangi rumah Tadashi Maeda. Di salah satu ruangan, Soekarno, Hatta, Sayuti Melik, Ahmad, dan Sukarni saling berunding untuk membuat teks proklamasi Indonesia. 

Soekarno pun menunjuk Hatta untuk menyusun teks tersebut, karena menurut Soekarno bahasa dari Moh. Hatta dianggap yang paling baik. 

Sebenarnya naskah proklamasi sudah lebih dulu dibuat pada 22 Juni 1945, namun tidak ada yang membawa naskah tersebut. 

Naskah Proklamasi sendiri tertulis dalam 2 jenis, tulis tangan dan ketik. 

Naskah proklamasi yang asli ditulis tangan oleh Soekarno. Sedangkan Sayuti Melik yang mengetik naskah proklamasi Indonesia. 

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Isi Naskah Proklamasi

Naskah proklamasi yang telah dirumuskan Soekarno dan Hatta memiliki 2 versi, tulis tangan dan ketikan. 

Isi dari naskah ini diambil dari dua ayat terakhir alinea ketiga rencana Pembukaan UUD.

Pada versi ketikan berbunyi:

"Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia. 

Pada versi tulis tangan berbunyi:

"Proklamasi. Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-8-'05. Wakil2 bangsa Indonesia." 

Baca juga: Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan dan Perannya

Perubahan 

Teks proklamasi dibuat dalam dua bentuk, yaitu tulisan tangan dan ketikan. 

Setelah naskah proklamasi Indonesia disetujui, Soekarno memerintah Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut. 

Sayuti Melik rupanya tidak hanya mengetik naskah itu saja, tetapi ia juga melakukan beberapa perubahan.

Tiga perubahan teks proklamasi dari naskah asli dan naskah ketikan Sayuti Melik adalah sebagai berikut:

Tulisan Tangan Ketikan
tempoh tempo
Djakarta, 17-8-'05 Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05
Wakil bangsa Indonesia Atas Nama Bangsa Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com