Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepercayaan Dinamisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Kompas.com - 10/04/2021, 10:20 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem kepercayaan primitif seperti Animisme dan Dinamisme telah ada sejak masa prasejarah.

Kepercayaan yang menganggap pohon dan batu besar memiliki kekuatan gaib disebut Dinamisme.

Dinamisme berasal dari bahasa Yunani, dunamos yang artinya kekuatan atau daya.

Maka dari itu, Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia mempunyai kekuatan gaib.

Kekuatan gaib tersebut bisa terdapat di api, batu-batuan, pohon, binatang, bahkan manusia.

Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Praaksara

Sejarah kemunculan

Kepercayaan pada zaman prasejarah muncul dari alam pikiran masyarakatnya sendiri.

Dengan melihat keberadaan pohon besar hingga gunung, pada akhirnya menimbulkan perasaan takut, kagum, dan hormat.

Campuran perasaan tersebut melahirkan penyembahan kepada benda-benda di alam yang lambat laun membentuk suatu sistem kepercayaan.

Kepercayaan Dinamisme kemudian berkembang karena rasa ketergantungan masyarakatnya terhadap kekuatan lain di luar dirinya.

Benda-benda yang diyakini mempunyai kekuatan dianggap mampu memberikan suatu manfaat yang akan membantu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya ataupun mendatangkan marabahaya.

Alhasil, para manusia purba penganut kepercayaan Dinamisme umumnya menggantungkan hidupnya pada benda-benda seperti api, batu, air, pohon, ataupun binatang.

Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi

Contoh kepercayaan dinamisme di masa sekarang

Unsur-unsur kepercayaan Dinamisme masyarakat prasejarah masih bisa ditemukan di masa sekarang.

Seperti contohnya, saat ini sebagian orang masih percaya bahwa batu cincin ataupun jimat lainnya dapat mendatangkan manfaat, mulai dari kekebalan hingga ketampanan.

Contoh lain dapat ditemukan pada sebagian orang Kerinci yang menganggap benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang seperti keris, tombak, pedang, dan batu-batu mustika mempunyai keramat, tuah dan khasiat pengobatan.

Referensi:

  • Tylor, Edward B. (1974). Primitive Culture: Research into the Development of Mythology,Philosophy, Religion, Language, Art and Custom. New York: Brentano’s Publishers
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Stori
5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

Stori
Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Stori
Perbedaan Trikora dan Dwikora

Perbedaan Trikora dan Dwikora

Stori
Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Stori
Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Stori
Rendah Hati atau Rendah Diri

Rendah Hati atau Rendah Diri

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com