Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Kompas.com - 09/04/2021, 11:40 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan penemuan benda hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak, para ahli arkeologi membagi masa prasejarah ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam.

Pada Zaman Logam, manusianya tidak hanya menggunakan peralatan sehari-hari dari batu, tetapi juga mampu membuat alat-alat dari logam.

Manusia yang hidup pada Zaman Logam dikatakan telah mengembangkan teknologi yang cukup tinggi.

Sebab, logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah sebagaimana halnya batu.

Pada periode ini, bahan-bahan dari logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan.

Hal itu membuktikan bahwa manusia purba telah mengenal teknik peleburan logam.

Zaman Logam juga disebut Masa Perundagian, sebab di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang terampil di bidangnya masing-masing.

Baca juga: Zaman Batu: Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia

Teknik pengolahan logam

Pada periode ini, masyarakatnya mengenal dua teknik pengolahan logam, yaitu:

  • Teknik Bivalve, atau teknik setangkup adalah cara pengolahan logam menggunakan dua cetakan dari batu yang dirapatkan. Teknik seperti ini dapat digunakan berkali-kali.
  • Teknik Cire Perdue, adalah cara pengolahan logam menggunakan cetakan yang terbuat dari lilin dan tanah liat. Teknik ini hanya bisa dipakai sekali saja.

Pembagian zaman logam

Menurut perkembangannya, Zaman Logam dapat dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman besi.

Namun, kepulauan Indonesia hanya mengalami dua zaman saja, yaitu Zaman Perunggu dan Besi.

Zaman Tembaga

Pada periode ini, manusia purba baru saja mengenal logam sebagai bahan dasar membuat peralatan sehari-hari.

Menurut para ahli, Indonesia tidak mengalami zaman ini, karena tidak ditemukan peninggalan sejarah berbahan tembaga di nusantara.

Beberapa negara yang pernah mengalami Zaman Tembaga adalah Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Baca juga: Zaman Neozoikum atau Kainozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri

Zaman Perunggu

Pada Zaman Perunggu, manusia purba mampu mencampurkan tembaga dan timah dengan perbandingan 3:10 untuk menghasilkan logam yang lebih kuat dan keras.

Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu adalah Sumeria di Mesopotamia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com