Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Perempuan Era Georgian seperti Queen Charlotte Pakai Wig Besar?

Kompas.com - 16/05/2023, 19:15 WIB
Alasan mengapa perempuan era Georgian menggunakan wig besar seperti Queen Charlotte. NetflixAlasan mengapa perempuan era Georgian menggunakan wig besar seperti Queen Charlotte.
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Selain ceritanya yang romantis dan inspiratif, serial Netflix Queen Charlotte: A Bridgerton Story juga menunjukkan penampilannya sang ratu yang unik.

Jika Kawan Puan perhatikan pada serial Queen Charlotte: A Bridgerton Story, para perempuan di era tersebut kerap menggunakan wig berukuran besar dengan gaya yang fantastis, salah satunya seperti yang dilakukan Queen Charlotte.

Ternyata ada alasan tersendiri mengapa perempuan di era Georgian kerap mengenakan wig besar.

Melansir dari PARAPUAN, diketahui bahwa pada awal periode Georgia (awal 1700-an) rambut besar belum menjadi tren fashion.

Gaya rambut Catherine Douglas, Duchess of Queensbury awal tahun 1725-1730 yang masih terlihat sederhana. (Dok. English Heritage Photo Libra)Gaya rambut Catherine Douglas, Duchess of Queensbury awal tahun 1725-1730 yang masih terlihat sederhana.

Pada era itu, rambut kebanyakan perempuan sering kali sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan renda atau topi linen, dan dibiarkan tergerai di atas bahu, atau disematkan. Sementara untuk tren gaya rambut di era itu seringnya keriting, tapi tidak selalu.

Seiring berjalannya waktu, model rambut yang lebih rumit, atau bahkan menggunakan rambut palsu, menjadi lebih populer. Salah satunya karena pengaruh laki-laki Prancis yang suka mengenakan wig mulai menyebar ke Inggris dan diikuti oleh para perempuan.

Kemudian tren rambut pun menjadi lebih mengembang, dan belahan tengah menjadi lebih populer. Ternyata ada alasan juga mengapa laki-laki di era Gerogian juga mengenakan rambut palsu.

Raja Louis XIV dari Prancis mengalami kerontokan rambut pada usia 17 tahun, dan ia menyewa 48 pembuat wig untuk membantu mengatasi rambutnya yang mulai menipis.

Baca Juga: Golda Rosheuvel Rindukan Hal Ini saat Syuting Queen Charlotte: A Bridgerton Story

Sepupu Inggrisnya, Raja Charles II, mulai mengenakan rambut palsu beberapa tahun kemudian, ketika rambutnya mulai beruban sebelum waktunya, yang mana kedua kondisi tersebut merupakan sinyal mengidap sifilis.

Karena kondisi itulah gaya rambut palsu mulai diadopsi ke kelas masyarakat lain. Mulai dari abdi dalem kerajaan yang mengenakan wig, hingga akhirnya tren rambut  ini mengalir ke kelas pedagang.

Uniknya lagi, rambut di era itu akan dibedaki menggunakan tepung atau pati, dan rambut beruban menjadi sangat populer. Mengapa wig perlu dibedaki? Hal ini dikarenakan wig putih adalah yang paling mahal, sehingga banyak orang memutuskan untuk membedaki rambut atau wig mereka sendiri agar terlihat seputih mungkin. 

Namun ada warna lain juga yang tak kalah populer, yaitu cokelat dan abu-abu yang terlihat lebih alami. Termasuk juga warna merah muda, ungu dan biru yang terlihat lebih menarik.

Gaya rambut Yermolai Kamezhenkov tahun 1790 dengan wig besar berwarna merah muda. (Dok. English Heritage Photo Libra)Gaya rambut Yermolai Kamezhenkov tahun 1790 dengan wig besar berwarna merah muda.

Pada paruh kedua abad ke-18, gaya rambut yang lebih besar, mengembang dan rumit semakin populer, yang  kian mendorong banyak untuk untuk menggunakan wig.

Untuk mereka yang hanya mengandalkan rambut asli, akan menatanya sedemikian rupa dengan cara dikeriting serta diberi banyak volume agar terlihat lebih terangkat dari kepala. Pada era ini jugalah alat penjepit pengeriting dikembangkan untuk membantu proses membuat rambut menjadi lebih mengembang. 

Biasanya perempuan di era Georgian akan menggunakan logam dengan gagang kayu yang dipanaskan di atas api, dan kemudian rambut dililitkan di sekelilingnya menjadi ikal. Rambut diberi uluran dengan menggunakan gulungan bulu kuda, bantalan wol, dan penyangga kawat untuk menopang ketinggian.

Termasuk juga menggunakan banyak pin besar untuk mempertahankan gaya, dan rambut akan dihiasi dengan segala macam hal, mulai dari pita, bulu, bunga, hingga lilin.

Baca Juga: Sinopsis Series Queen Charlotte: A Bridgerton Story, Ini Fakta Kostum Sang Ratu

  

Karena gaya ini sangat sulit dan rumit, membutuhkan waktu lama untuk melakukannya, sehingga sering kali perempuan di era Georgiann akan membiarkan gaya rambut mereka selama berminggu-minggu sebelum mengubahnya.

Sehingga jangan heran pada era tersebut juga banyak perempuan yang mengalami kutu rambut dan bau. Akibatnya, rambut pun harus diberi wewangian untuk menutupi aroma tak sedap karena tidak dicuci selama berminggu-minggu.

Lukisan  perempuan dengan wig besar di era Georgian tahun 1770. (Dok. State Hermitage Museum)Lukisan perempuan dengan wig besar di era Georgian tahun 1770.

Ironisnya, gaya rambut ini juga bisa sangat berbahaya karena ukurannya yang sangat besar, sehingga kerap terjadi kecelakaan, seperti rambut yang tidak sengaja terbakar lilin. Bahkan naasnya lagi, banyak juga perempuan era Georgian yang terluka hingga terbunuh karena wig besarnya, 

Ada sebuah laporan terjadi di London tahun 1778 yang menjelaskan tentang tiga perempuan yang berlindung di bawah pohon selama badai tiba-tiba rambutnya terbakar. Hal ini dikarenakan pin di wig mereka yang menjadi konduktor petir dan  membuatnya rentan terbakar. 

Namun kemudian, ketika periode Georgian memasuki abad ke-19 yang memasuki era Regency, gaya rambut mulai berangsur normal. Lebih banyak perempuan yang menyukai gaya rambut klasik, dengan mengambil inspirasi model ala Yunani dan Romawi.

Sementara model rambut keriting dan ikal masih sangat populer di era itu, namun tidak dengan gaya yang rumit dan tinggi. Biasanya rambut akan dijepit ke belakang dengan beberapa bagian yang dibiarkan tergerai. 

Portrait Elizabeth Binney dengan gaya rambut yang lebih sederhana dan elegan di tahun 1806. (Dok. V&A)Portrait Elizabeth Binney dengan gaya rambut yang lebih sederhana dan elegan di tahun 1806.

Rambut pun didekorasi dengan aksesori yang lebih klasik dan elegan, misalnya seperti pita, mutiara, permata, emas hingga sisir perak yang populer pada saat itu. 

Baca Juga: Muncul di Sinopsis Series Queen Charlotte, Ketahui Penyakit Mental yang Dialami Raja George III

Penampilan yang alami lebih disukai di era ini, namun banyak perempuan masih suka mewarnai rambut mereka.

Namun alih-alih menggunakan bedak, mereka mewarnainya dengan cara permanen yaitu menggunakan minyak, ter, kacang-kacangan, kunyit dan produk alami lainnya.  

Itu dia sejarah gaya rambut yang unik pada era Georgian, yang juga identik dengan wig besar. 

Jadi sekarang Kawan Puan mengerti yah mengapa perempuan di era seperti sinopsis series Queen Charlotte: A Bridgerton Story kerap menggunakan wig besar.

(*)

Sumber Parapuan

Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com