Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Kolorektal, Dokter Ungkap 5 Fakta yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 18/04/2023, 13:00 WIB
Dr Wong Siew Wei, Dokter Ahli Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Singapura, menjelaskan mengenai kanker usus besar. Dok. Parkway Cancer CentreDr Wong Siew Wei, Dokter Ahli Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Singapura, menjelaskan mengenai kanker usus besar.
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Kanker merupakan salah satu penyakit pematikan yang perlu diwaspadai.

Salah satu jenis kanker yang kian harus diwaspadai adalah kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Kanker usus besar berawal dari tumor jinak yang disebut polip, yang ditandai dengan perubahan pola buang air besar.

Kanker usus besar (colon cancer atau colorectal cancer) dikenal juga sebagai kanker kolorektal menggambarkan adanya keganasan pada polip yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum (bagian usus paling bawah sampai anus/dubur).

Gejala kanker usus bisa berbeda pada setiap orang. Tak jarang kanker usus tidak langsung menimbulkan gejala sehingga banyak kasus terdeteksi ketika kanker sudah menyebar.

Akibatnya, tingkat kematian karena jenis kanker satu ini terbilang cukup tinggi.

Berdasarkan data Globocan pada 2020, kanker kolorektal secara global berada di urutan nomor dua jenis kanker penyebab kematian terbesar dengan jumlah kasus 915.880.

Meski menjadi salah satu kanker dengan kasus tertinggi di dunia termasuk di Indonesia, tetapi kanker usus besar tidak banyak dibahas sehingga menyebabkan munculnya kesalahpahaman umum mengenai kanker kolorektal ini.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Kanker Kolorektal, Dr Wong Siew Wei, Dokter Ahli Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Singapura menyampaikan sejumlah fakta mengenai kanker kolorektal.

Baca Juga: Diderita Achmad Yurianto Sebelum Meninggal, Waspadai Penyebab dan Gejala Kanker Usus

1. Kanker Kolorektal Tak Hanya Menyerang Pria

Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurut Globocan tahun 2020, kanker kolorektal menduduki kasus tertinggi keempat di Indonesia dengan total pasien secara keseluruhan mencapai 34.189 (8,6%).

Kanker kolorektal sebagian besar memang menyerang pria yakni sebesar 21.764 kasus, sekaligus menjadikannya sebagai kasus kanker tertinggi kedua pada pria di Indonesia.

Meski demikian, kanker kolorektal tidak terbatas hanya menyerang pria tetapi juga wanita dengan jumlah kasus di Indonesia mencapai 12.425 kasus (5,8%).

Bahkan, kanker kolorektal adalah kanker kedua yang paling umum di diagnosa, dan penyebab kematian kanker paling umum kedua pada wanita di Singapura.

2. Risiko Kanker Kolorektal Usia Muda Kian Meningkat

Risiko kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia, jadi usia berpengaruh terkait penyakit ini. Sebagian besar kasus kanker kolorektal di seluruh dunia didiagnosis pada laki-laki dan perempuan berusia 50 tahun ke atas.

Namun, kanker usus besar saat ini mulai banyak menyerang kelompok usia yang lebih muda.

Baca Juga: Rekomendasi Olahraga dan Tips untuk Penderita Kanker Payudara

“Kanker usus besar ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan karena mulai menyerang kelompok usia lebih muda,” jelas Konsultan Senior, Dokter Ahli Onkologi Medis dari Parkway Cancer Centre, Singapura ini, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Dr. Wong mengatakan hal tersebut bisa terjadi seiring dengan  faktor gaya hidup yang tidak sehat, stres berlebih, obesitas, dan faktor genetik.

Selain itu disebabkan pola konsumsi yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan lemak dengan daging merah, serta merokok dan minuman beralkohol sehingga menyebabkan perubahan microbiome pada usus.

“Berdasarkan data di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa satu dari 10 orang yang menderita kanker kolorektal adalah usia muda,” tuturnya.

Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.

Di samping itu terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal:

  • Mempunyai riwayat mengidap polip usus besar.
  • Mempunyai riwayat kolitis ulseratif  (borok di lapisan usus besar).
  • Mempunyai riwayat penyakit Crohn.

Mengetahui faktor risiko dan mendiskusikannya dengan dokter dapat membantumu membuat pilihan gaya hidup dan perawatan kesehatan yang lebih terinformasi yang dapat membantu mengurangi risikomu.

3. Kanker Kolorektal Dapat Dicegah dengan Deteksi Dini

Kanker kolorektal sangat dapat dicegah dengan skrining kanker secara teratur.

Baca Juga: Cegah Kanker Serviks pada Perempuan, Pilih Pembalut yang Aman Bisa Jadi Solusinya

Karena kanker kolorektal biasanya berkembang dari polip prakanker (pertumbuhan pada lapisan usus besar dan rektum), skrining yang tepat dapat membantu mendeteksi dan menghilangkan polip ini sebelum berubah menjadi kanker.

“Deteksi awal penyakit ini menjadi penting karena perkembangan kanker membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 tahun sehingga perlu dilakukan skrining awal untuk dapat mencegah perkembangannya,” ujarnya.

Skrining biasanya dilakukan untuk mendeteksi kanker atau kondisi prakanker pada seseorang tanpa gejala.

“Karena kanker kolorektal biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, penting untuk menjalani skrining yang direkomendasikan untuk mendeteksi kanker, baik memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini atau tidak,” terangnya.

4. Waspadai Darah dalam Tinja

Kanker usus besar memiliki sedikit atau tidak bergejala sehingga ketika menemukan gejala seperti adanya darah dalam tinja, perubahan kebiasaan buang air besar termasuk sembelit atau diare, ketidaknyamanan pada perut seperti kram gas atau nyeri, perasaan tidak puas setelah buang air besar hingga adanya benjolan di perut, maka perlu melakukan tes darah.

“Tes darah yang menunjukkan jumlah sel darah merah yang rendah juga dikenal sebagai anemia juga bisa menjadi tanda peringatan dini kanker kolorektal,” tuturnya.

5. Kanker Kolorektal yang Terdeteksi Awal dapat Diobati

Seperti kebanyakan kanker, kanker kolorektal adalah penyakit yang dapat diobati jika terdeteksi dini sebelum memiliki kesempatan untuk menyebar.

Lebih dari 90% pasien dengan kanker kolorektal stadium awal bertahan hidup lima tahun setelah diagnosis.

Sayangnya, hanya sekitar sepertiga dari semua kasus kanker kolorektal yang terdiagnosis pada stadium awal.

Maka menjalani skrining rutin penting karena dapat membantu mendeteksi penyakit pada tahap awal, dan kemudian meningkatkan kemungkinan untuk mengobatinya.

Jenis pengobatan yang direkomendasikan akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Pembedahan adalah dasar dari terapi kuratif pada pasien dengan kanker kolorektal stadium awal untuk mengecilkan pertumbuhan, mengurangi penyebaran kanker dan meningkatkan hasil.

Pengobatan tambahan dengan kemoterapi dan radioterapi kadang-kadang mungkin diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan.

"Meski sudah melakukan terapi dan penanganan awal, tetapi pasien harus terus melakukan terapi lanjutan untuk mencegah terjadinya kasus berulang sekaligus mempertahankan kualitas hidup selama mungkin," terangnya.

Baca Juga: Apa Bahaya BPA dalam Air Minum Kemasan? Ahli Sebut Penyakit Ini

(*)

 


Terkini Lainnya

PT Martina Berto Tbk Umumkan Hasil Kinerja Pembukuan 2023 di Ajang RUPS

PT Martina Berto Tbk Umumkan Hasil Kinerja Pembukuan 2023 di Ajang RUPS

PARAPUAN
Mengenal Invoice Digital, Teknologi Terintegrasi untuk UMKM

Mengenal Invoice Digital, Teknologi Terintegrasi untuk UMKM

PARAPUAN
7 Tips Liburan Hemat ke Maldives, Pencinta Wisata Laut Wajib Tahu

7 Tips Liburan Hemat ke Maldives, Pencinta Wisata Laut Wajib Tahu

PARAPUAN
Cek Peluang Karier Perhotelan dan Pariwisata Bali di Situs HHRMA Bali

Cek Peluang Karier Perhotelan dan Pariwisata Bali di Situs HHRMA Bali

PARAPUAN
Mengenal Mystery Manicure, Layanan Nail Art Unik di Capriques

Mengenal Mystery Manicure, Layanan Nail Art Unik di Capriques

PARAPUAN
Kolaborasi BONIA dan Stop’N’Go Sediakan Layanan Reparasi Ekspres Beragam Produk Berbahan Kulit

Kolaborasi BONIA dan Stop’N’Go Sediakan Layanan Reparasi Ekspres Beragam Produk Berbahan Kulit

PARAPUAN
8 Rekomendasi Model Blouse ala Korea yang Wajib Kamu Punya

8 Rekomendasi Model Blouse ala Korea yang Wajib Kamu Punya

PARAPUAN
Persiapan Pelari Perempuan saat Ikut Kompetisi Trail Run seperti Dieng Caldera Race

Persiapan Pelari Perempuan saat Ikut Kompetisi Trail Run seperti Dieng Caldera Race

PARAPUAN
Dieng Caldera Race 2024: Petualangan Lari dan Mendaki yang Tak Terlupakan bagi Pelari Perempuan

Dieng Caldera Race 2024: Petualangan Lari dan Mendaki yang Tak Terlupakan bagi Pelari Perempuan

PARAPUAN
Martha Tilaar Group Gelar Future Beauty Talks 2024, Bahas Tren Dunia Kecantikan dan Personal Care

Martha Tilaar Group Gelar Future Beauty Talks 2024, Bahas Tren Dunia Kecantikan dan Personal Care

PARAPUAN
Tipis dan Powerful, Laptop AI ASUS Zenbook S13 OLED UX5304 Bisa Jadi Andalan untuk Kerja Remote

Tipis dan Powerful, Laptop AI ASUS Zenbook S13 OLED UX5304 Bisa Jadi Andalan untuk Kerja Remote

PARAPUAN
Di Dalam Secangkir Teh Hangat, Ada Peran Penting Petani Perempuan

Di Dalam Secangkir Teh Hangat, Ada Peran Penting Petani Perempuan

PARAPUAN
6 Wahana Seru di Vin Wonders Nam Hoi An Vietnam yang Wajib Kamu Coba

6 Wahana Seru di Vin Wonders Nam Hoi An Vietnam yang Wajib Kamu Coba

PARAPUAN
Trail Run dengan Pesona Alam Indah Wonosobo di Dieng Caldera Race 2024

Trail Run dengan Pesona Alam Indah Wonosobo di Dieng Caldera Race 2024

PARAPUAN
Lokasinya Strategis, Hunian Baru Cluster Ashoka dari Samara Land Resmi Dibuka

Lokasinya Strategis, Hunian Baru Cluster Ashoka dari Samara Land Resmi Dibuka

PARAPUAN
 Mau Situs E-Sport Punya Banyak Pembaca dan Terindeks di Google? Begini Tipsnya

Mau Situs E-Sport Punya Banyak Pembaca dan Terindeks di Google? Begini Tipsnya

PARAPUAN
Bigo Live Terapkan 3 Strategi untuk Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pengguna

Bigo Live Terapkan 3 Strategi untuk Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pengguna

PARAPUAN
Tunjang Produktivitas, ASUS Zenbook DUO (UX8406) Hadir dengan Fitur AI

Tunjang Produktivitas, ASUS Zenbook DUO (UX8406) Hadir dengan Fitur AI

PARAPUAN
Penting untuk Kesejahteraan Masa Tua, Perencana Keuangan Bagikan Tips Atur Dana Pensiun

Penting untuk Kesejahteraan Masa Tua, Perencana Keuangan Bagikan Tips Atur Dana Pensiun

PARAPUAN
Hindari Boncos, Ini Cara Cerdas Ibu Milenial Atur Keuangan Menurut Ahli

Hindari Boncos, Ini Cara Cerdas Ibu Milenial Atur Keuangan Menurut Ahli

PARAPUAN
Tingkatkan Harapan Hidup, Kenali Teknologi Terkini Pengobatan Kanker Darah

Tingkatkan Harapan Hidup, Kenali Teknologi Terkini Pengobatan Kanker Darah

PARAPUAN
Kolaborasi dengan Henny Harun, Skindoze Luncurkan HIT REWIND! Granactive Retinoid Night Serum

Kolaborasi dengan Henny Harun, Skindoze Luncurkan HIT REWIND! Granactive Retinoid Night Serum

PARAPUAN
Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres Intercolor Edisi Spring/Summer 2026

Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres Intercolor Edisi Spring/Summer 2026

PARAPUAN
Liburan Hemat! Begini Tips Booking Kamar Hotel dengan Harga Promo

Liburan Hemat! Begini Tips Booking Kamar Hotel dengan Harga Promo

PARAPUAN
Ilmuwan Perempuan Lawan Diskriminasi, Ini Sinopsis Lessons in Chemistry

Ilmuwan Perempuan Lawan Diskriminasi, Ini Sinopsis Lessons in Chemistry

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com