Penggunaan plastik sudah menjadi bagian dari berbagai sektor kehidupan, baik itu kebutuhan rumah tangga, komersil, hingga kebutuhan industri.
Sebagai dampaknya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkap ada sekitar 11,6 juta ton sampah dari total 68,5 juta ton sampah pada tahun 2021.
Meski sulit terurai, pemakaian sampah masih banyak digunakan karena ongkos produksinya yang terbilang murah.
Selain itu proses pembuatan produk berbahan plastik juga tidak rumit dan sifat plastik yang awet.
Meski begitu, hal ini tentu menimbulkan efek negatif dan bersifat jangka panjang, untuk kelangsungan hidup manusia.
Apa dampak pemakaian plastik yang tidak terkendali?
1. Mencemari Tanah, Air Tanah, dan Makhluk Tanah
Racun dari partikel pada plastik yang masuk ke tanah, bisa membunuh hewan pengurai tanah seperti cacing.
Bahan polychlorinated biphenyl atau PCB yang tak terurai meski termakan binatang maupun tanaman, akan menjadi racun.
Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Ini 3 Ide Bisnis Minim Plastik yang Menjanjikan
Selain itu, plastik juga menganggu jalannya resapan air ke dalam tanah bahkan menurunkan kesuburan tanah.
Sebab plastik menghalangi sirkulasi udara serta ruang gerak makhluk yang hidup di bawah tanah, yang bertugas menyuburkan tanah.
2. Hewan Terjerat Sampah Plastik
Kamu pasti pernah mendengar kabar menyedihkan ketika berbagai hewan di laut harus mati karena terjerat atau makan sampah plastik dalam waktu lama.
Hewan laut seperti paus, penyu, anjing laut akan menganggap plastik yang mengambang di lautan sebagai makanan mereka.
Namun setelah dimakan, mereka bisa mati lantaran tak bisa mencerna.
Tak sampai di situ, kantong plastik yang ada di tubuh hewan yang mati juga tidak akan hancur dan menjadi bangkai, sehingga bisa meracuni ekosistem serta biota laut lain.
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah plastik?
1. Mengurangi (Reduce)
Mengurangi penggunaan plastik menjadi cara pertama yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan kantong plastik bisa digantik dengan banyak bahan kantong lainnya misalnya yang berbahan kertas, kain, hingga varian plastik dari bahan ketela.
2. Memakai Ulang (Reuse)
Lantaran daya tahan plastik yang kuat dan tak mudah terdegradasi, kita bisa menggunakan dan menyimpan plastik untuk kegiatan sehari-hari.
Misalnya dari botol minum bekas, sampah plastik bekas, atau sampah kemasan, bisa dimanfaatkan atau diolah menjadi hasil karya yang bermanfaat.
3. Daur Ulang (Recycle)
Kita bisa memanfaatkan banyak bahan plastik dan berkreasi untuk mengolahnya menjadi berbagai produk.
Misalnya menjadi tas belanja daur ulang, topi dengan bahan dasar plastik daur ulang, bahkan kain seragam berbahan dasar plastik.
Hal ini yang dilakukan oleh Sekolah ABC Kids dan Brighton JHS, yang sejak tahun 2022 ini menggunakan lembaran kain yang terbuat dari botol plastik bekas daur ulang.
Tentunya botol plastik bekas ini sudah melalui proses daur ulang yang panjang, untuk kemudian dijadikan bahan dasar seragam olahraga murid sekolah tersebut.
"Kami merasa bangga atas gerakan ini. Hasilnya juga memuaskan, meski berbahan dasar plastik daur ulang.
"Meskipun langkah ini terbilang hanya satu langkah kecil, namun kami puas dapat berbuat sesuatu untuk kelangsungan hidup bumi," kata Trinita Hestiana, Direktur Pendidikan ABC Kids & Brighton.
Ia mengatakan langkah ini sebagai suatu didikan bagi anak-anak dan kaum muda yang memberi perhatian bagi keberlangsungan hidup dan keseimbangan ekosistem di sekitar kita.
Wah sangat inspiratif ya!
Baca Juga: Selain Daur Ulang, Ini 3 Cara Mewujudkan Bisnis Ramah Lingkungan