Parapuan.co- Tanggal 26 September di setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia.
Sejarah munculnya alat kontrasepsi di Indonesia ternyata ada peran seorang dokter perempuan bernama Marie Thomas.
Perempuan yang lahir di Likupang, Sulawesi Utara pada 17 Februari 1896 tersebut kerap hidup berpindah dari kota ke kota lain mengikuti orangtuanya.
Sebelum menjadi dokter, Marie merupakan seorang apoteker perempuan pertama di Belanda.
Dilansir dari kompas.com, Marie Thomas bisa mengakses pendidikan dokter karena mendapatkan beasiswa untuk menjadi dokter perempuan di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Tri Mumpuni, Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Sedunia
Perjalanan karier Marie Thomas
Marie memulai karier sebagai dokter di RS Cipto Mangunkusumo yang saat itu masih bernama STOVIA.
Lalu ia sering pindah-pindah secara nomaden dari Medan, Padang, dan Manado.
Setelah itu, ia kembali ke Jakarta dan bekerja di RS Budi Kemulian, yang juga rumah sakit milik yayasan SOVIA (Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen).
SOVIA merupakan komunitas yang membentuk dana studi untuk pendidikan dokter Hindia perempuan yang memberikan beasiswa kepada Marie.
Pendidikan Marie Thomas
Sebelum menjadi dokter, Marie Thomas memulai pendidikannya di sebuah sekolah Eropa yang berada di Manado.
Setelah lulus, Marie Thomas melanjutkan pendidikannya di School of Training of Native Physicians (STOVIA) yang sebelumnya dikhususkan untuk laki-laki.
Pada tahun 1922, ia menjadi perempuan pertama yang lulus dari STOVIA dengan gelar Indisch Arts (dokter Hindia).
Saat itu, kelulusan dan prestasi Marie dimuat dalam surat kabar di Belanda.
Baca juga: Desi Safitri, Siswi SMA yang Buka Bisnis MUA dengan Omzet Jutaan
Kehidupan pribadi
Setelah itu, Marie menikah dengan Mohammad Joesoef pada 16 Maret 1929.
Ia ikut sang suami yang bekerja sebagai pelayan kesehatan masyarakat di sebuah rumah sakit untuk tinggal di Padang.
Saat itu Marie juga bekerja sebagai dokter perempuan di sana.
Tak lama kemudian, Marie kembali ke Jakarta dan bergabung dalam partai politik yang salah satunya beranggotakan pahlawan Indonesia yaitu Sam Ratulangi.
Perempuan pertama yang mengenalkan kontrasepsi di Indonesia
Marie juga dikenal sebagai dokter dermawan dan kerap memberikan bantuan medis gratis kepada mereka yang tidak mampu.
Ia juga berperaan dalam mempopulerkan metode kontrasepsi baru di Indonesia yang dikenal dengan nama IUD.
Baca juga: Sosok Mary Barra, CEO Perempuan yang Berpengaruh di Dunia Otomotif
Setelah itu ia dan suami memutuskan untuk menetap di Bukittinggi dan mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatera.
Selain menjadi dokter ahli ginekologi, Marie juga merupakan pendiri kebidanan pertama di Indonesia.
Bahkan Marie Thomas pernah menjadi ikon google doodle karena kontribusinya untuk kehidupan manusia.
Sosok Marie Thomas sungguh menginspirasi ya, Kawan Puan! (*)