Parapuan.co - Dengan berbagai faktor, keguguran bisa dialami pada beberapa perempuan.
Namun, tentu saja hal itu sama sekali tidak diinginkan perempuan.
Kehilangan buah hati akibat keguguran bisa menyebabkan kedukaan pada sang ibu.
Menurut Psikolog Keluarga dan Anak, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Psi mengatakan bahwa ada begitu banyak hal yang terjadi pada perempuan saat mengalami keguguran.
Baca Juga: 5 Panduan Orang Tua dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 pada Anak
"Itu bisa karena ekspektasi dia sendiri ataupun ekspektasi dari lingkungannya, gitu. Karena hal-hal itu, banyak sekali sebenarnya dampaknya ke perempuan," kata Anna.
Saat hamil, ibu memiliki berbagai ekspektasi di dalam dirinya.
"Misalnya bahwa kita itu nantinya akan menimang bayi, dimanja oleh pasangan, atau kita akan disayang oleh mertua karena ini merupakan keturunan bagi mereka," papar lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini.
Ekspektasi tersebut runtuh ketika kandungan mengalami keguguran.
Selain itu, persepsi kita terhadap orang lain juga mempengaruhi kondisi mental ibu yang keguguran.
"Contohnya saya meyakini bahwa mertua saya sangat-sangat menginginkan anak dalam kandungan saya ini. Itu pasti akan membuat tekanan dalam diri kita menjadi lebih besar," jelas Anna.
Tak hanya dari dalam diri sendiri, ekspektasi orang lain juga bisa terjadi, misalnya seperti ditunggu-tunggunya cucu di keluarga besar.
"Ekspektasi orang itu misalnya gini. ‘Aduh suami saya anak pertama, saya anak pertama dan akan menjadi cucu pertama', betul- ditunggu oleh seluruh keluarga besar," paparnya.
Ekspektasi di lingkungan pun membuat ibu harus merasa berhasil dalam kehamilannya.
Baca Juga: Masih Sering Overthinking? Psikolog Bagikan 4 Cara Mengatasinya
"Kayak gitu tuh kan kita juga bisa merasa ‘Kayaknya aku benar-benar harus berhasil dalam kehamilan ini’," kata Anna.
Untuk itu, berikut ini beberapa hal yang dilakukan untuk mendukung ibu yang mengalami keguguran.
1. Biarkan Ibu Istirahat
Hampir serupa dengan upaya untuk mendukung ibu yang baru saja melahirkan, ibu yang mengalami keguguran harus diberi waktu untuk berisitirahat.
"Jadi jangan memaksanya untuk membereskan rumah atau harus mengasuh anak sendirian," kata Anna.
Kamu bisa membantunya untuk melakukan hal-hal tertentu agar ia dapat beristirahat.
Bantulah ibu yang baru saja keguguran dengan kebutuhannya secara medis.
Dengan memberinya waktu untuk beristirahat, ia akan kembali pulih.
2. Dengarkan Keluh Kesahnya
Menyediakan waktu dan telinga untuk mendengarkan keluh kesahnya juga merupakan cara yang baik untuk mendukung ibu yang keguguran.
Hanya dengan mendengarkanya saat ia ingin bercerita, hati ibu akan merasa lebih tenang.
Selain itu, dengan didengarkan ia akan merasa didukung oleh lingkungannya.
Kamu juga bisa memberikan tanggapan yang sesuai dengan kebutuhan ibu.
Baca Juga: Ahli Gizi: Setiap Tubuh Punya Kebutuhan Gizi dan Kalori yang Berbeda
3. Pahami Kebutuhannya
Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menghibur dirinya.
Akan tetapi, tak semua orang dapat memahami cara tersebut.
Pun dengan ibu yang keguguran. Ibu ini memiliki caranya sendiri untuk menghibur diri.
"Kadang ada ibu yang kalau dihibut itu pinginnya diajak nyanyi gitu ya tapi orang-orang di sekitarnya enggak ngerti gitu. Justru misalnya dia dihalangi untuk melakukan kegiatan tertentu," kata Anna.
Untuk itu, orang disekitarnya perlu memahami bagaimana cara ibu ini menghibur diri.
Dengan memahaminya, ibu yang keguguran akan lebih cepat untuk proses pemulihan mentalnya.
4. Mengerti Keadaan yang Sensitif
Untuk hal-hal yang agak khusus pada ibu yang keguguran, sebagai orang di sekitar yang mendukungnya, kita perlu memahami bahwa ada hal-hal yang akan sensitif baginya.
"Contohnya, beberapa ibu yang mengalami keguguran bisa saja tiba-tiba menangis lgi ketika melihat pil kehamilan, baju hamil, ibu hamil, atau bayi, dan segala macamnya," kata Anna memberikan contoh.
Untuk itu, orang di sekitarnya harus lebih empatik dengan mengerti keadaannya tersebut.
Baca Juga: Bisa Turunkan Performa Kerja, Ini Dampak Buruk Overthinking
5. Jangan Menyinggung Perasaannya
Karena keadaannya yang lebih sensitif, kamu perlu juga untuk mengerti perasaannya.
Untuk itu, hindari kata-kata yang menyinggung perasaannya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa di kemudian hari semua itu akan tergantikan. Padahal, bayi yang dikandung tersebut merupakan manusia yang berbeda.
"Ketika ada satu bayi meninggal itu tidak tergantikan dengan bayi lain karena itu adalah orang lain lagi. Jadi janganlah mengucapkan kata-kata yang mungkin bisa menyinggung buat dia.(*)