Parapuan.co - Setiap perempuan pasti punya mimpi dan cara untuk mewujudkan mimpinya.
Misalnya saja ingin punya karier dan usaha sebelum menikah dan berkeluarga, mimpi mengenyam pendidikan lebih tinggi, punya rumah sendiri, atau mungkin berkeinginan membahagiakan orang tua.
Perjuangan setiap perempuan untuk memegang kendali atas mimpinya sendiri, tentu sudah dilakukan sejak dulu.
Namun tak dipungkiri untuk mewujudkan mimpinya, sering kali perempuan dibatasi oleh stigma sosial dan aturan-aturan, maupun dari lingkungan sekitar.
Dalam menggapai mimpinya, setiap perempuan pasti memiliki cara kendali yang berbeda.
Hasil studi kualitatif yang diadakan oleh PARAPUAN dengan melaksanakan survei online bersama Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, menyimpulkan ada 4 tipe perempuan dalam menggapai kendali atas mimpinya yaitu, Pengembara, Pengelola, Pengabdi, dan Pengampu.
Pengelompokan ini didasarkan pada cara perempuan mewujudkan mimpinya, termasuk caranya mengambil keputusan.
Nah, apakah Kawan Puan adalah pribadi yang sering mengambil keputusan dengan mengandalkan perasaan dan lebih mengutamakan diri sendiri?
Jika iya, maka kamu adalah perempuan tipe Pengembara dalam memegang kendali atas mimpimu!
Karakteristik Pengembara
Orientasi mimpi dari perempuan tipe Pengembara adalah untuk diri sendiri dan cenderung mengedepankan perasaan dalam mengambil keputusan terkait kendali mimpinya.
Tujuan mereka menggapai mimpi adalah untuk memuaskan diri sendiri, sebagai kesenangan pribadi, atau sebagai bentuk pembuktian dalam pencapaian untuk dirinya sendiri.
Tipe Pengembara dalam mengambil keputusan juga lebih sering mengedepankan perasaannya.
Pengambilan keputusan yang mengedepankan perasaan dibanding logika membuat mereka sering kali tidak terlalu keras dan kuat dalam menggenggam kendali atas mimpi yang mereka inginkan.
Sebagai contohnya, tipe Pengembara lebih memilih pekerjaan sesuai minatnya, bukan pekerjaan yang memuaskan orang tuanya.
Namun ketika di tengah perjalanan mereka merasa jenuh dengan pekerjaan tersebut, tipe Pengembara cenderung akan merasa ingin menyerah dan tidak melanjutkan pekerjaannya.
Baca Juga: 4 Aktris dengan Tipe Pengabdi dalam Menggapai Mimpi, Siapa Saja?
Menurut studi yang PARAPUAN lakukan, perempuan dengan tipe Pengembara didominasi oleh Pegawai Swasta Nasional dengan jumlah responden studi 27%, kemudian dilanjutkan dengan Pelajar/Mahasiswa dengan jumlah 24% dari seluruh responden studi.
Perempuan tipe Pengembara cenderung hidup di kota besar dibanding di pedesaan dengan 58% persen responden yang tinggal di kota besar dan 42% responden yang tinggal di desa.
Tipe Pengembara juga didominasi oleh mereka yang berada di usia produktif (26-30 tahun) dengan status belum menikah.
Respons terhadap Hambatan
Tipe Pengembara tidak membuat perencanaan matang untuk mewujudkan mimpinya.
Mereka pun kerap tidak tahu prioritas dalam pengambilan keputusan atas mimpinya dan membuat mereka kehilangan arah dalam penentuan mimpi sejatinya.
Mereka juga cenderung kebingungan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai mimpinya tersebut karena mereka tidak mengedepankan logika.
Maka, dalam menghadapi hambatan tipe Pengembara yang tidak cukup kuat membuat prioritas terkait mimpinya.
Alhasil mereka cenderung bingung, malas, bahkan demotivasi ketika berhadapan dengan hambatan.
Namun, tipe Pengembara tahu persis apa yang mereka inginkan dan rasakan dalam perjalanan memegang kendali atas mimpinya.
Jika Kawan Puan merasa cocok dengan tipe Pengembara ini, kamu bisa melihat perjalanan meraih mimpi dari Hannah Al Rashid atau Merry Riana yang termasuk dalam tipe Pengembara juga.
Baca Juga: ‘Festival Mimpi Ibu’ Digelar untuk Dukung Para Ibu Mewujudkan Mimpinya
Tipe Pengembara, sama seperti tipe lainnya, tidak bersifat tetap dan berlaku terus-menerus, tapi merupakan karakter dominan yang muncul saat studi ini dilakukan.
Pengelompokan ini bersifat dinamis karena faktor eksternal dan internal dapat mempengaruhi dan mengubah cara perempuan memegang kendali atas mimpinya.
Seiring dengan perjalanan menggapai mimpi, Kawan Puan dapat menemukan berbagai pengaruh dari eksternal atau internal.
Hal tersebut akan membentuk kembali caramu dalam meraih mimpi juga akan terus membuatmu bertumbuh hingga dapat memegang kendali sepenuhnya atas mimpimu. (*)