Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kebiasaan Gawai Anak dengan Sikap Disiplin dan Pengalihan Perhatian

Kompas.com - 15/02/2021, 16:00 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Sikap disiplin dan kemampuan orang tua untuk mengalihkan perhatian anak dari gawai merupakan kunci untuk membatasi kebiasaan anak usia dini bermain gawai.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 sendiri mendefinisikan anak usia dini sebagai anak yang berusia antara nol sampai enam tahun.

Sikap disiplin di sini berarti orangtua dengan tegas menyuruh anak berhenti bermain telepon pintar, tablet, maupun laptop jika waktunya dirasa sudah cukup.

Apabila anak jadi mengamuk atau menangis, orang tua tetap teguh pada pendiriannya dan tidak “mengalah” lalu memperbolehkan anak bermain gawai lagi.

Baca Juga: Sering Sulit Tidur? Ini 7 Cara Ampuh Bikin Cepat Tidur di Malam Hari

Kalau amukan atau tangisan anak berlanjut, orang tua bisa mengalihkan perhatian anak ke hal favorit lain tapi tidak melibatkan gawai, misal mengajaknya main boneka.

Dilansir dari Kompas.com, membatasi waktu anak menggunakan gawai dan mengajak anak beraktivitas lain dapat membantu mengurangi kebiasaan anak bermain gawai.

Kedua hal ini yang menjadi andalan orang tua, termasuk Rafina Sita Nesia (30) dan Shintya Valentina Dewi Jatnika Putri (32).

Parapuan.co berkesempatan berbincang dengan keduanya di sela kesibukan mereka pada Selasa (9/2/2021).

Pasang Alarm untuk Membatasi Waktu Anak dengan Gawai

“Setiap hari selalu di-briefing (bahwa) kalau mau main gawai, ketika alarm berbunyi, itu tandanya waktu untuk gawai sudah habis,” kata Rafin, panggilan akrabnya.

Baca Juga: Cegah Kanker Serviks, Segera Gerak Cepat Vaksin HPV Sedini Mungkin!

Hanya anak pertama Rafin, bocah laki-laki usia dua tahun sepuluh bulan saja yang keasyikan dengan telepon pintar.

Melalui telepon pintar, si bocah menonton kartun atau lagu anak di situs video YouTube dan bermain game hewan peliharaan virtual Talking Tom.

Anak keduanya yang masih merah, perempuan berusia 11 bulan, masih terlalu kecil untuk memahami seluk-beluk telepon pintar maupun gawai lainnya.

Rafin, domisili Bogor, Jawa Barat, merasa triknya memasang alarm untuk menjadwal waktu bergawai anak selama dua jam sehari adalah langkah tepat.

Namun, ibu rumah tangga ini tidak menampik bahwa si bocah jadi agak “galak” dan marah kalau disuruh berhenti mengakses gawai.

“Saya biarkan saja. Nanti juga reda sendiri. Setelah reda, baru diajak ngobrol pelan-pelan,” ucap Rafin.

Baca Juga: Anak Alami Keterlambatan Bicara, Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

“Kalau mau dia (anak pertamanya) lupa dengan gawai, dia harus melakukan aktivitas fisik. Misalnya dengan lari-lari di halaman, bermain perosotan di dalam rumah, bermain bola, dan aktivitas fisik lainnya,” lanjutnya.

Rafin mengaku dirinya pernah terpikir untuk melarang anak bermain gawai sama sekali, tetapi menurutnya hal ini tidak memungkinkan.

Itu lantaran lingkungan sekitar rumahnya marak dengan anak-anak yang juga gemar memainkan gawai.

“Daripada anak saya penasaran dengan gawai dan dia menghilangkan rasa penasaran di luar rumah, lebih baik saya yang dampingi (awasi),” pungkas Rafin.

Alihkan Perhatian Anak ke Aktivitas Favorit Lain

Tak seperti Rafin, Shintya, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, tidak membatasi waktu anak bermain gawai secara kaku.

“Menerapkan jadwal sih tidak. Tapi kalau (anak) sudah dirasa cukup lama (memainkan gawai), aku atau suami akan setop. Tiap hari (anak-anak) pasti melihat (dan memainkan) gawai,” tutur Shintya.

Baca Juga: Heboh Aisha Weddings, Berdayakan Anak Perempuan Bisa Cegah Pernikahan Dini

Dari tiga anak kandungnya, hanya anak kandung pertama (laki-laki lima tahun) dan kedua (perempuan dua tahun) yang menggandrungi telepon pintar serta laptop.

Anak-anak memanfaatkan kedua gawai itu untuk menonton video kartun yang videonya sudah Shintya pilih dan simpan di galeri sehingga anak tidak mencari sendiri di internet.

Sementara si bungsu, perempuan usia delapan bulan, dan seorang anak sambung perempuannya usia 12 tahun tidak terkena “demam gawai”.

Shintya terkadang memperbolehkan anak main gawai lagi jika anak mengamuk karena disuruh berhenti, tapi itu tergantung situasi.

“Kalau aku sedang repot dengan anakku yang paling kecil dan suami sedang tidak di rumah, biasanya aku kasih lagi (gawainya ke anak). Tapi kalau suami sedang di rumah dan tidak repot, meskipun (anak) menangis menjerit-jerit, gawai tidak kami kasih,” ungkapnya.

Baca Juga: Waspada Perubahan Perilaku Anak, Ciri-ciri Pelecehan Seksual pada Anak

Mengalihkan perhatian anak ke hobi lain yang tidak berbau gawai menjadi solusi supaya tangan anak lepas total dari gawai.

Berhubung anaknya yang berumur lima tahun doyan menggambar, Shintya cukup menyediakan kertas dan pulpen lalu meminta anak menggambar tokoh kartun yang dikaguminya.

“Kalau anak yang dua tahun suka bernyanyi. Ajak saja dia menyanyikan sealbum (lagu) anak medley, pasti dia lupa daratan,” ujarnya sambil bercanda. (*)


Terkini Lainnya

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

PARAPUAN
Transformasi Family Business untuk Sustainability

Transformasi Family Business untuk Sustainability

PARAPUAN
Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

PARAPUAN
Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

Viral Dugaan Penganiayaan Driver Online, Ini 3 Tips Aman Naik Transportasi Online

PARAPUAN
Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

Peluang Bisnis Jastip Baju Lebaran dan 6 Tips Menjalankannya

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com