Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat buat Sesama

Kompas.com - 13/09/2011, 05:31 WIB

Bang Alif Fikri, di Ranah 3 Warna, Abang kayaknya cinta banget ama Raisa dan kayaknya Raisa jadi salah satu motivasi Alif untuk

lebih baik. Mbak Yayi, kan, ikut nulis dan mengedit ceritanya. Apa dia enggak cemburu, tuh?

(Iman Santosa, xxxx@gmail.com)

Wah, nama saya Ahmad Fuadi, he-he-he. Alif Fikri itu adalah tokoh di novel. Trilogi ini tetap novel yang sebagian fiksi. Jadi, tidak semuanya nyata. Yayi tidak hanya sekadar mengedit, tapi jadi teman diskusi saya selama menulis. Bahkan, dia malah ikut menyumbang berbagai plot cerita, selain mengedit. Jadi, jangan-jangan dia berhak ditulis sebagai salah satu penulis di cover novel saya. Tentang apakah Yayi tidak cemburu, nah, kita harus tanya Yayi langsung.

Bagaimana membagi konsentrasi menulis dengan aktivitas/pekerjaan lain?

(Dewi Amalia, xxxx@yahoo.co.id)

Saya menulis Negeri 5 Menara ketika masih kerja full time. Yang saya lakukan adalah mewajibkan diri untuk menulis setelah subuh paling tidak 30 menit, lalu saat jam makan siang atau malam sekitar 30 menit lagi. Prinsipnya, sedikit-sedikit lama-lama menjadi buku. Ternyata, setelah 1,5 tahun mencicil menulis dengan cara itu, novel saya selesai juga.

Jadi, menurut saya, jangan menunggu mood, tapi menulislah dengan teratur tiap hari, walau hanya satu alinea.

Bagaimana usaha Mas agar orang seperti saya dapat mencintai novel yang made in Indonesia?

(Donal Turnip, xxxx@yahoo.com)

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com