Ditanya Anak Muda soal Pilih Pemimpin karena "Gemas", Anies: Lihat Rekam Jejaknya

Kompas.com - 05/12/2023, 17:07 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung soal rekam jejak menjadi alasan untuk memilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Anies dalam kampanyenya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam tajuk "Desak Anies" yang juga disiarkan dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa (5/12/2023).

Awalnya, Anies ditanya bolehkah memilih pemimpin dengan alasan menggemaskan, Anies menjawab sah-sah saja, tapi dia punya saran agar pemilih melihat juga rekam jejak calon. 

"Kalau saya boleh menganjurkan maka saya akan pilih berdasarkan satu, saya nih, rekam jejaknya. Dia pernah memimpin tidak? Kalau tidak pernah memimpin, apa yang bisa kita harapkan besok ketika dia dapat tugas," ucap dia.

Baca juga: TKN: Prabowo Disebut Gemoy Itu Anugerah

"Kedua, dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil," sambung dia.

Anies juga menyinggung soal rekam karya atau karya yang pernah dibuat dari seorang calon pemimpin.

"Apa rekam karyanya, apa yang dia sudah kerjakan sejak masa kecil, apa yang dia lakukan ketika muda, sejak muda dia memikirkan orang banyak atau sejak muda dia memikirkan dirinya sendiri," tutur dia.

Baca juga: Timnas Amin: Pak Prabowo Luar Biasa, Sudah Bisa Joget Gemoy

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyebut para aktivis lingkungan yang ada di Banjarmasin yang saat ini terus berjuang sedang mencetak rekam karya.

Dalam karya pembelaan lingkungan hari ini, kata Anies, akan menjadi bukti bahwa sejak muda para aktivis ini sudah memikirkan orang banyak

"Buat aktivis-aktivis maka Anda sedang memikirkan orang banyak dari masa muda," ucapnya.

Ketiga tentang rekam gagasan, apakah calon pemimpin yang akan dipilih memiliki gagasan yang baik.

"Bila calon pemimpin bersenyawa dengan gagasannya maka ditanya apapun instingnya dia mencerminkan ideologinya, mencerminkan gagasannya, tapi dia tidak bersenyawa dengan gagasannya maka dia harus membaca teks untuk menjawab pertanyaan dari orang lain," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com