KOMPAS.com - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dengan tegas menolak jalur team order dalam persaingan perebutan juara dunia MotoGP 2022.
Hal itu disampaikan Francesco Bagnaia dalam konferensi pers menjelang MotoGP Jepang 2022, Kamis (22/9/2022) waktu setempat.
Team order adalah salah satu strategi balapan yang lebih sering tampak pada ajang Formula 1 (F1).
Secara garis besar, team order adalah strategi yang digunakan untuk mengatur urutan pebalap mereka melintasi garis finish.
Team order menjadi salah satu strategi untuk membantu pebalap terdepan sebuah tim melintas garis finish, yang biasanya berkaitan dengan posisi mereka di klasemen Kejuaraan Dunia.
Baca juga: Jadwal MotoGP Jepang 2022, Bagnaia Teringat Kegagalan di Mandalika
Bagnaia sendiri menjadi salah satu kandidat kuat juara dunia MotoGP 2022.
Rider asal Italia itu kini menempati peringkat kedua klasemen MotoGP 2022 dengan koleksi 201 poin.
Bagnaia untuk sementara hanya tertinggal 10 angka dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang duduk di puncak klasemen.
Bagnaia berhasil memangkas ketertinggalan 60 poin dari Quartararo sebelum jeda tengah musim MotoGP 2022.
Jika ingin menjadikan Bagnaia juara dunia MotoGP 2022, Ducati bisa saja menggunakan strategi team order pada lima balapan terakhir musim ini.
Pilihan itu terlihat semakin mudah karena delapan pebalap MotoGP 2022 termasuk Bagnaia menggunakan mesin Ducati.
Namun, Bagnaia dengan tegas menolak strategi tersebut.
Baca juga: MotoGP Jepang 2022: Ducati Memburu Tiga Mahkota
Bagnaia bahkan akan sangat marah jika timnya menyuruh pebalap Ducati lain membantunya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
Murid Valentino Rossi itu mengaku akan berjuang di dalam nilai-nilai sportivitas demi mewujudkan mimpinya meraih gelar juara dunia MotoGP 2022 di lintasan.
"Sampai saat ini kami masih belum memikirkan team order. Saya mengerti strategi itu adalah sesuatu yang bisa diminta pada balapan terakhir ketika ada seorang pebalap berpeluang juara," kata Bagnaia dikutip dari Motosan.es.