Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Bos MotoGP Terpukau dengan Keindahan Mandalika Saat Memantau dari Helikopter

Kompas.com - 25/03/2022, 19:13 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Proses lobi pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) untuk mendatangkan balapan Grand Prix kembali ke Indonesia diwarnai oleh sebuah pendekatan nekat dan dikunci oleh sebuah penerbangan helikopter di kawasan Mandalika.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer, selaku pemilik kawasan Mandalika yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Yang terjadi kemarin (MotoGP Indonesia) bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun hingga menjadi sirkuit," tutur Abdulbar kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/3/2022).

Abdulbar mengutarakan Pemerintah menyerahkan kawasan Mandalika seluas 1200 hektar ke pihaknya pada 2012 berdasarkan kisah sukses ITDC mengembangkan area Nusa Dua di Bali.

Baca juga: Hal Baik dan Buruk dari MotoGP Indonesia di Mata Jurnalis Luar Negeri

ITDC merencanakan strategi pembangunan yang bisa mengakselerasi kunjungan pengunjung ke Mandalika.

Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, mereka akhirnya memilih sports tourism dengan MotoGP menjadi jantung kegiatan.

"Pada waktu itu kami menggagas bahwa Mandalika lebih cocok dijadikan area sports tourism dengan lima pantai indah yang dimiliki di area tersebut," lanjutnya.

"Kalau hanya membangun hotel, kedatangan pengunjung pasti akan incremental (bertahap), kami membahas apa yang bisa membuat Mandalika terkenal dan memutuskan untuk membuat sirkuit MotoGP."

Akan tetapi, mendatangkan balapan Grand Prix ke Indonesia setelah dua dekade absen tak sepenuhnya mudah.

Pembangunan sirkuit dan kawasan hanya bisa berjalan jika ada pihak yang meneken kontrak dengan Dorna.

Pebalap memacu sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Quartararo dan Morbidelli menempati posisi dua teratas dalam hasil gabungan latihan bebas alias free practice (FP) 1 dan 2 MotoGP Mandalika.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pebalap memacu sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Quartararo dan Morbidelli menempati posisi dua teratas dalam hasil gabungan latihan bebas alias free practice (FP) 1 dan 2 MotoGP Mandalika.

Pendekatan pertama kepada CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, akhirnya dilakukan pada Oktober 2017.

"Saya waktu itu rada nekat, datang bersama tim kecil ke Sepang untuk menemuinya," ujarnya. "Ketika itu kami sempat menemui sedikit penolakan dari Ezpeleta tetapi akhirnya bisa bersua."

"Setelah pertemuan awal itu, kami diberi undangan ke Qatar pada seri pertama musim 2018. Datang ke Lusail dengan membawa tim lebih lengkap dan desain sirkuit."

Baca juga: Air Hujan Cepat Surut, Sistem Drainase dan Irigasi Sirkuit Mandalika Dapat Pujian

"Mereka tertarik karena sirkuit akan dibangun di kawasan yang punya keindahan alam luar biasa. Mandalika akhirnya menjadi salah satu calon kawasan balapan, bersama dengan Jakabaring di Palembang."

Ia pun menceritakan pendekatan berikutnya adalah membawa Ezpeleta dan para petinggi Dorna ke kawasan Nusa Dua pada Oktober 2018, sembari bermain golf dan menunjukkan kisah sukses ITDC mengembangkan kawasan wisata.

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer.MGPA Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com