KOMPAS.com - Proses lobi pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) untuk mendatangkan balapan Grand Prix kembali ke Indonesia diwarnai oleh sebuah pendekatan nekat dan dikunci oleh sebuah penerbangan helikopter di kawasan Mandalika.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer, selaku pemilik kawasan Mandalika yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Yang terjadi kemarin (MotoGP Indonesia) bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun hingga menjadi sirkuit," tutur Abdulbar kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/3/2022).
Abdulbar mengutarakan Pemerintah menyerahkan kawasan Mandalika seluas 1200 hektar ke pihaknya pada 2012 berdasarkan kisah sukses ITDC mengembangkan area Nusa Dua di Bali.
Baca juga: Hal Baik dan Buruk dari MotoGP Indonesia di Mata Jurnalis Luar Negeri
ITDC merencanakan strategi pembangunan yang bisa mengakselerasi kunjungan pengunjung ke Mandalika.
Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, mereka akhirnya memilih sports tourism dengan MotoGP menjadi jantung kegiatan.
"Pada waktu itu kami menggagas bahwa Mandalika lebih cocok dijadikan area sports tourism dengan lima pantai indah yang dimiliki di area tersebut," lanjutnya.
"Kalau hanya membangun hotel, kedatangan pengunjung pasti akan incremental (bertahap), kami membahas apa yang bisa membuat Mandalika terkenal dan memutuskan untuk membuat sirkuit MotoGP."
Akan tetapi, mendatangkan balapan Grand Prix ke Indonesia setelah dua dekade absen tak sepenuhnya mudah.
Pembangunan sirkuit dan kawasan hanya bisa berjalan jika ada pihak yang meneken kontrak dengan Dorna.
Pendekatan pertama kepada CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, akhirnya dilakukan pada Oktober 2017.
"Saya waktu itu rada nekat, datang bersama tim kecil ke Sepang untuk menemuinya," ujarnya. "Ketika itu kami sempat menemui sedikit penolakan dari Ezpeleta tetapi akhirnya bisa bersua."
"Setelah pertemuan awal itu, kami diberi undangan ke Qatar pada seri pertama musim 2018. Datang ke Lusail dengan membawa tim lebih lengkap dan desain sirkuit."
Baca juga: Air Hujan Cepat Surut, Sistem Drainase dan Irigasi Sirkuit Mandalika Dapat Pujian
"Mereka tertarik karena sirkuit akan dibangun di kawasan yang punya keindahan alam luar biasa. Mandalika akhirnya menjadi salah satu calon kawasan balapan, bersama dengan Jakabaring di Palembang."
Ia pun menceritakan pendekatan berikutnya adalah membawa Ezpeleta dan para petinggi Dorna ke kawasan Nusa Dua pada Oktober 2018, sembari bermain golf dan menunjukkan kisah sukses ITDC mengembangkan kawasan wisata.