KOMPAS.com - Marc Marquez digadang-gadang bakal menjadi penerus Valentino Rossi. Pebalap Spanyol ini bisa menjadi ikon baru MotoGP.
Namun pengamat MotoGP, Paolo Beltramo, memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, Marc Marquez belum bisa seperti Valentino Rossi.
Memang, Marquez sudah memperlihatkan kualitasnya di atas lintasan balap.
Sejak naik ke kelas utama pada musim 2013, pebalap asal Spanyol ini sudah membukukan total enam gelar juara dunia.
Baby Alien, julukan Marquez, hanya terpaut satu trofi saja dari Valentino Rossi.
Baca juga: Marquez Comeback, Bradl Absen pada Tes Pramusim MotoGP di Mandalika
Meski demikian, Paolo Beltramo tak melihat ada hal yang membuat Marquez bisa menjadi penerus Rossi.
Pria yang bekerja sebagai jurnalis SKY Sports itu menilai Marc Marquez gagal. Sebab, Marquez memiliki gaya dan citra yang kurang natural jika dibandingkan The Doctor, julukan Rossi.
Rossi disebut memiliki karakter unik dengan gaya spontanitasnya tatkala beraksi di lintasan balap.
Aura pria Italia itu sebagai ikon MotoGP kian terasa dengan berbagai prestasi dan pencapaian selama menjalani kariernya.
"Saya tetap pada pandangan bahwa Marc Marquez memainkan sedikit peran milik Valentino Rossi pada masa lalu," kata Paolo Beltramo.
"Dia adalah sosok veteran dan seorang juara," imbuhnya, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Tuttomotoriweb.
Di mata Paolo Beltramo, Marquez tidak hanya belum sepadan dengan Rossi tetapi juga dengan Barry Sheene.
Baca juga: Repsol Honda Butuh Marc Marquez untuk Kejar Gelar Juara MotoGP 2022
Seperti halnya Rossi, Barry Sheene juga memiliki spontanitas terutama dalam hal selebrasi usai meraih kemenangan.
"Namun Marc Marquez kurang dalam aspek yang hanya dimiliki Barry Sheene karena Valentino Rossi mirip dengannya," ucap Paolo Beltramo.
"Barry memiliki spontanitas dan sering membuat lawan merasa tertekan, perayaan atau selebrasinya mirip," tuturnya menambahkan.
Tak hanya soal selebrasi, Rossi juga memiliki keunikan dalam memberikan tekanan kepada lawan-lawannya.
Kemampuan itulah yang membuat Marquez dipandang belum bisa menjadi seperti jagoan asal Italia itu.
"Satu menarik sepatu botnya, yang lain merayakan dengan sandiwara mereka layaknya salinan yang gagal," kata Paolo Beltramo.
"Ide selebrasi Marc Marquez tentang gelar dunia kedelapan memang bagus, tapi Honda berhasil mewujudkannya, keajaibannya akan hilang," imbuhnya. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.