Keputusan Yamaha bisa dimaklumi jika membandingkan performa ketiga pebalap pada musim sebelumnya.
Rossi menunjukkan penurunan performa pada paruh musim kedua MotoGP 2019.
Di sisi lain, Vinales tampil lebih konsisten sementara Quartararo beberapa kali mampu menyaingi Marc Marquez meski baru menjalani musim debutnya di kelas premier.
Keputusan Yamaha untuk mendepak Rossi dan merekrut Quartararo pun akhirnya berujung manis.
Pada MotoGP musim ini, Quartararo memang tampil kompetitif, tak peduli apakah dia berlomba di sirkuit yang menguntungkan Yamaha atau tidak.
Quartararo hanya enam kali gagal finis tiga besar dalam 16 balapan yang sudah berlangsung pada musim ini.
Pebalap berjuluk El Diablo itu bahkan bisa saja mengunci gelar lebih cepat andaikan tidak menderita dua kesialan.
Baca juga: Juara Baru MotoGP Terlahir Ketika Rossi Mengakhiri Kenangan di Italia
Quartararo mengalami sindrom kompartemen di lengannya saat memimpin balapan MotoGP Spanyol hingga harus puas finis di posisi ke-15.
Pembalap 22 tahun itu juga batal finis tiga besar karena penalti akibat ritsleting jaket balap yang terbuka di MotoGP Catalunya.
Dengan segala perjuangan yang ditunjukkan Quartararo musim ini, Rossi pun mengakui El Diablo memang pantas merebut gelar juara MotoGP.
"Quartararo sangat pantas mendapatkannya," kata Rossi memuji Quartararo.
"Dia berkendara dengan sangat baik, meraih hasil baik bahkan di sirkuit yang tidak menguntungkan Yamaha."
"Dia selalu tampil kuat, tanpa membuat kesalahan," ujar Rossi menambahkan,
Meski sudah didepak dari tim Monster Energy, Rossi tetap akan pensiun dari MotoGP sebagai penunggang motor Yamaha.
Petronas Yamaha SRT akan menjadi tim terakhir yang diperkuat Valentino Rossi saat pensiun dari MotoGP pada akhir musim ini. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.