KOMPAS.com - Kritik terhadap penampilan Valentino Rossi tak kunjung mereda, apalagi setelah penampilan kurang meyakinkannya pada seri perdana MotoGP 2021 pada akhir pekan lalu.
Valentino Rossi menjalani balapan jauh dari ideal di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, tersebut.
Berhasil memulai balapan dari posisi keempat di grid, Valentino Rossi tak bisa berbicara banyak dan terus melorot.
Pada akhirnya, pebalap berusia 42 tahun tersebut harus puas finisih di peringkat ke-12, diapit oleh para pebalap hijau Stefan Bradl dan Miguel Oliveira.
Bahkan, debutan MotoGP Enea Bastiannini pun bisa finish di atasnya di peringkat ke-10.
Baca juga: MotoGP Doha 2021, Ambisi Valentino Rossi Tebus Dosa
Pace Rossi bahkan terpaut sangat jauh dari mantan rekan setimnya, Maverick Vinales, yang berhasil finish sebagai pemenang balapan tersebut.
Rossi finish 10,742 detik lebih lama dari Vinales yang sepanjang musim lalu hanya bisa tiga kali menempati posisi podium.
Performa Rossi dikabarkan mendatangkan kritikan dari dalam paddock timnya sendiri, Petronas Yamaha SRT, per laporan dari Tuttomotoriweb.
"Kompetisi meningkat dari hari ke hari dan kebintangan Rossi dalam bahaya memudar terus dan terus. Ia tak layak mendapatkan ini," tulis situs tersebut.
Rossi tetap kesulitan walau ia kini telah mengubah gaya membalapnya. Ban belakang motor M1-nya tetap saja mengalami overheating sehingga ia mengalami pengikisan ban secara prematur.
Hal ini adalah sesuatu yang menimpa Rossi dan timnya dalam beberapa tahun ke belakang.
Baca juga: Valentino Rossi Saat Terpapar Covid-19: Saya seperti Pembawa Wabah
Beberapa komentar sumbang memang telah mengarah ke Rossi sebelumnya.
"Sekarang waktunya para pebalap muda. Ia tak memenangi balapan dalam lebih dari tiga thaun terakhir dan terakhir memenangi Kejuaraan Dunia pada 2009," tutur mantan juara dunia Marco Lucchinelli.
"Dulu, ia balapan untuk menang, tetapi kini ia balapan hanya untuk bisa finish."
Hal senada juga diungkapkan oleh legenda MotoGP seperti Giacomo Agostini.