Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Kuat, Suara Sumbang Terhadap Valentino Rossi di MotoGP

Kompas.com - 02/04/2021, 05:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kritik terhadap penampilan Valentino Rossi tak kunjung mereda, apalagi setelah penampilan kurang meyakinkannya pada seri perdana MotoGP 2021 pada akhir pekan lalu.

Valentino Rossi menjalani balapan jauh dari ideal di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, tersebut.

Berhasil memulai balapan dari posisi keempat di grid, Valentino Rossi tak bisa berbicara banyak dan terus melorot.

Pada akhirnya, pebalap berusia 42 tahun tersebut harus puas finisih di peringkat ke-12, diapit oleh para pebalap hijau Stefan Bradl dan Miguel Oliveira.

Bahkan, debutan MotoGP Enea Bastiannini pun bisa finish di atasnya di peringkat ke-10.

Baca juga: MotoGP Doha 2021, Ambisi Valentino Rossi Tebus Dosa

Pace Rossi bahkan terpaut sangat jauh dari mantan rekan setimnya, Maverick Vinales, yang berhasil finish sebagai pemenang balapan tersebut.

Rossi finish 10,742 detik lebih lama dari Vinales yang sepanjang musim lalu hanya bisa tiga kali menempati posisi podium.

Performa Rossi dikabarkan mendatangkan kritikan dari dalam paddock timnya sendiri, Petronas Yamaha SRT, per laporan dari Tuttomotoriweb.

"Kompetisi meningkat dari hari ke hari dan kebintangan Rossi dalam bahaya memudar terus dan terus. Ia tak layak mendapatkan ini," tulis situs tersebut.

Rossi tetap kesulitan walau ia kini telah mengubah gaya membalapnya. Ban belakang motor M1-nya tetap saja mengalami overheating sehingga ia mengalami pengikisan ban secara prematur.

Hal ini adalah sesuatu yang menimpa Rossi dan timnya dalam beberapa tahun ke belakang.

Baca juga: Valentino Rossi Saat Terpapar Covid-19: Saya seperti Pembawa Wabah

Beberapa komentar sumbang memang telah mengarah ke Rossi sebelumnya.

"Sekarang waktunya para pebalap muda. Ia tak memenangi balapan dalam lebih dari tiga thaun terakhir dan terakhir memenangi Kejuaraan Dunia pada 2009," tutur mantan juara dunia Marco Lucchinelli.

"Dulu, ia balapan untuk menang, tetapi kini ia balapan hanya untuk bisa finish."

Hal senada juga diungkapkan oleh legenda MotoGP seperti Giacomo Agostini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com