Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evolusi Motor Valentino Rossi di MotoGP: Dari NSR500 hingga YZR-M1 2021

Kompas.com - 03/03/2021, 14:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber MotoGP

KOMPAS.com - MotoGP 2021 akan menjadi petualangan baru bagi Valentino Rossi. Tak lagi bersama tim pabrikan, kini The Doctor membela tim satelit Petronas Yamaha SRT.

Rossi yang kini berusia 42 tahun bakal menjalani musim ke-22 berlaga di kelas premier. Lebih dari dua dekade membalap di MotoGP, rider kelahiran Urbino, Italia, itu berhasil meraih tujuh gelar juara dunia.

Selama itu pula, motor balap yang menjadi tunggangan Rossi mengalami evolusi. Berawal dari Honda NSR500 pada musim debutnya, hingga kini ia akan menunggangi Yamaha YZR-M1 2021 bersama Petronas Yamaha SRT.

Melansir laman resmi MotoGP, berikut adalah evolusi motor Valentino Rossi di MotoGP.

Honda NSR500 (2000-2001)

Honda NSR500 menjadi kuda besi Valentino Rossi pada musim debutnya di kelas premier, saat itu masih bernama GP500. Pebalap yang identik dengan nomor 46 itu memakai NSR500 selama dua musim.

Baca juga: Duet dengan Rossi di Petronas Yamaha SRT, Morbidelli Antusias Sambut MotoGP 2021

Debut di kelas premier pada 2000 bersama tim satelit Nastro Azzurro Honda, Rossi sukses menjadi runner-up dunia. Ketika itu perolehan poin The Doctor pada akhir musim (209) terpaut 49 angka dari sang juara, Kenny Roberts Jr dari Suzuki.

Pada musim berikutnya, masih bersama Nastro Azzurro, motor NSR500 mengantarkan Rossi meraih gelar juara dunia kelas premier pertamanya. Kali ini, The Doctor tampil dominan sepanjang musim dengan menjuarai 11 dari 15 seri.

Honda RC211V (2002-2003)

Pada musim 2002 di mana Dorna mengizinkan penggunaan motor 4-tak dengan kapasitas mesin 990cc, Rossi pindah ke tim pabrikan Repsol Honda.

The Doctor pun sukses mempersembahkan dua gelar juara dunia kepada pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut yaitu pada 2002-2003. Selama dua musim itu pula, Rossi mendominasi balapan dengan motor Honda RC211V.

Namun, kebersamaan Valentino Rossi dan Honda hanya berlangsung singkat. Pada musim berikutnya, Rossi pindah ke Yamaha.

Yamaha YZR-M1 (2004-2010, 2013-saat ini)

Dua musim pertama membela pabrikan Yamaha berjalan mulus bagi Valentino Rossi, di mana ia sukses menjadi juara dunia musim 2004 dan 2005 dengan YZR-M1 sebagai tunggangannya.

Namun, dominasi The Doctor bisa dipatahkan oleh Nicky Hayden dan Casey Stoner yang menjadi juara dunia pada 2006 dan 2007.

Baca juga: Klausul yang Bisa Menentukan Masa Depan Valentino Rossi di MotoGP

 

Rossi kemudian menjadi juara dunia lagi pada 2008 dan 2009, setelah kapasitas mesin diturunkan menjadi 800cc. The Doctor pun mengukir sejarah sebagai pebalap yang bisa menjadi juara dunia dengan tiga kapasitas mesin berbeda.

Rossi sempat meninggalkan Yamaha pada 2011, lalu kembali pada 2013. Sayangnya, pada periode keduanya bersama pabrikan Garpu Tala dengan kapasitas mesin sudah naik menjadi 1000cc, The Doctor seperti kehilangan tajinya.

Pada akhir musim 2020, Rossi meninggalkan tim pabrikan Yamaha dan bergabung dengan tim satelit Petronas Yamaha SRT. Meski kini membela tim satelit, The Doctor tetap mendapat dukungan penuh dari tim pabrikan termasuk motor YZR-M1 spesifikasi terbaru.

Ducati Desmosedici (2011-2012)

Keputusan Valentino Rossi pindah ke Ducati yang juga berasal dari Italia berujung pada kegagalan.

Bergabung dengan Ducati adalah mimpi buruk bagi Rossi. The Doctor gagal menaklukkan Desmosedici yang dikenal memiliki power beringas. Ia tak mampu meraih satu pun kemenangan bersama tim asal Bologna itu.

Selain deretan motor di atas, Rossi juga pernah membesut Aprilia RS125 (125cc) dan Aprilia RS250 (250cc). Klik tautan berikut ini untuk melihat galeri foto evolusi motor Valentino Rossi >> KLIK DI SINI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber MotoGP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com