KOMPAS.com - Pebalap legendaris MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan titik lemah lainnya yang dimiliki mesin Yamaha.
Menurut rider yang berjuluk The Doctor itu, kelemahan Yamaha bukan hanya soal katup mesin yang membuat pabrikan asal Jepang itu mendapat hukuman pengurangan poin pada musim lalu.
Rossi mengungkap kelemahan Yamaha lainnya adalah soal performa mesin yang membuat motor tidak dapat melaju dengan cepat di trek lurus dan keterbatasan mesin.
"Saya selalu mengatakan mesin adalah masalah besar bagi kami karena kami selalu paling lambat di trek lurus," ujar Rossi dikutip Speedweek, Selasa (6/1/2021).
"Pada saat yang sama, kami juga memiliki masalah dengan keandalan dan kesulitan besar melewati musim dengan lima mesin. Kami kekurangan performa dan jarak tempuh," katanya.
Baca juga: Setelah Rossi, Pol Espargaro Ikut Pamer Seragam Tim Baru untuk MotoGP 2021
"Selain itu, karakter mesin sudah lama menjadi kekuatan Yamaha. Namun, sekarang yang lain juga memiliki mesin yang mulus dalam hal akselerasi," katanya melihat performa pabrikan lain.
Pada tahun 2021 ini, Yamaha telah memutuskan untuk membekukan pengembangan mesin karena harus menghemat biaya akibat terdampak pandemi Covid-19.
Meski demikian, Rossi melihat fakta tersebut tak seharusnya membuat Yamaha berdiam saja diri saja dan terpaku dengan performa mesin yang belum cukup baik.
Juara dunia tujuh kali itu pun menyayangkan mantan timnya itu yang tak cepat melakukan perubahan dengan cara lain sehingga menuai kegagalan musim lalu.
"Pengembangan mesin dibekukan. Akan tetapi, di MotoGP itu bukan alasan," tutur Rossi menambahkan.
Baca juga: Ketika Yamaha Menerima Valentino Rossi yang Putus Asa
"Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan performa di sekitar mesin dari elektronik hingga knalpot," ucapnya.
"Ada banyak hal berbeda yang dapat ditingkatkan, meskipun Anda tidak dapat menyentuh mesinnya. Jika Yamaha pergi ke arah yang benar, kami bisa meningkat," katanya.
The Doctor pun berharap Yamaha dapat mencontoh Suzuki yang memiliki konsep mesin serupa, tetapi dapat mengatasinya dengan baik hingga membuat Joan Mir jawara dunia di MotoGP 2020.
"Saya tidak berpikir mesin empat silinder segaris adalah masalahnya. Kami harus belajar dari Suzuki," kata rider 41 tahun itu.
"Selama bertahun-tahun dikatakan bahwa masalah dengan Yamaha terletak pada konsep mesin karena mesin in-line sedikit lebih tua dibandingkan mesin V4 yang sedikit lebih modern," ucapnya.
Baca juga: Rossi Awali Tahun 2021 dengan Seragam Baru Petronas SRT