KOMPAS.com - Pebalap legendaris Suzuki, Marco Lucchinelli, angkat bicara soal juara tanpa kehadiran Marc Marquez.
Pada MotoGP musim 2020, dominasi Marc Marquez tak tampak setelah dirinya mengalami cedera parah.
Peraih enam kali juara dunia kelas MotoGP itu menderita cedera sejak seri pertama. Dia kemudian harus menjalani proses pemulihan hingga musim 2020 berakhir.
Kondisi ini membuat persaingan di kelas MotoGP menjadi tak tertebak.
Awalnya, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) tampil menjanjikan dengan menjuarai dua seri pertama dalam kalender MotoGP 2020.
Baca juga: Quartararo: Sudah Lama Saya Tak Bersenang-senang dengan Motor Ini
Quartararo terus memimpin klasemen hingga pertengahan musim. Namun, performanya menurun ketika memasuki seri kesembilan, MotoGP Perancis.
Dia gagal meraih podium sejak MotoGP Perancis, hingga posisinya di puncak klasemen direnggut oleh pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir.
Joan Mir sejatinya bukan pebalap yang diperhitungkan untuk menjuarai MotoGP musim 2020.
Pada awal musim, sejumlah lima pebalap diminta memprediksi lima besar penghuni klasemen MotoGP.
Baca juga: Joan Mir Bertekad Bantu Alex Rins Finis sebagai Runner-up MotoGP 2020
Dari daftar yang diberikan oleh lima pebalap tersebut, tak ada ada nama Joan Mir.
Hal itu berbanding terbalik dengan Marc Marquez yang selalu masuk dalam daftar teratas.
Defying pre-season predictions! ????
None of @JoanMirOfficial's rivals saw his march to the title coming! ????#M1R pic.twitter.com/snEHTUjwnb
— MotoGP™???? (@MotoGP) November 16, 2020
Beberapa pihak kemudian beranggapan bahwa Joan Mir bisa menjadi juara dunia MotoGP 2020 karena Marc Marquez absen.
Pebalap legendaris, Marco Lucchinelli, yang pernah merasakan gelar juara bersama Suzuki pun angkat bicara soal anggapan tersebut.
Menurutnya, Joan Mir bisa menjadi juara MotoGP 2020 berkat kinerja motor Suzuki dan konsistensi sang pebalap.
Konsistensi Joan Mir tampak setelah dirinya meraih tujuh podium dari 13 seri yang sudah dijalani.