Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Honda: Kita Semua Mengira Yamaha atau Ducati yang Bakal Juara...

Kompas.com - 18/11/2020, 21:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 bak mimpi buruk yang terus menghampiri bagi Honda Racing Corporation (HRC).

Tak ada yang berjalan sesuai skenario bagi pabrikan asal Jepang tersebut semenjak Marc Marquez mengalami kecelakaan di Sirkuit Jerez pada balapan pertama musim MotoGP 2020.

Tim yang menggondol Triple Crown (pemenang di klasemen pebalap, konstruktor, dan tim) selama tiga musim MotoGP terakhir ini tak berdaya.

Mereka kini mendulang perolehan poin terburuk di klasemen kontruktor dan tim sepanjang era MotoGP sejak 2002.

Bos Honda, Alberto Puig, hanya bisa pasrah dengan kondisi timnya musim ini.

Baca juga: Rumor Dovizioso Gantikan Marquez di Seri Pembuka MotoGP 2021

Secara sportif, ia pun memberi apresiasi kepada Joan Mir dan Suzuki yang terbukti bisa tampil konsisten sepanjang musim abnormal di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Kami ingin memberi selamat kepada Suzuki," tutur Puig kepada GPOne.com

"Mereka melakukan pekerjaan ini secara fantastis dan pebalap mereka, Joan Mir, menjalani musim luar biasa."

Puig juga mengutarakan hasil musim memang jauh dari perkiraan banyak orang.

Apalagi, tim Suzuki Ecstar tak pernah finish di atas empat besar klasemen akhir tim sejak kembali ke MotoGP pada 2015.

Namun, Suzuki Ecstar melejit di saat para pesaing Marc Marquez selama beberapa tahun, Yamaha dan Ducati, jebol.

"Saya pikir ini kejutan bagi banyak orang," ujarnya lagi.

Baca juga: Pesan Valentino Rossi untuk Marc Marquez: Sembuh Dulu

"Secara teori, seharusnya Yamaha dan Ducati yang bertarung untuk puncak klasemen seusai Marc mengalami crash."

"Namun, Suzuki menunjukkan bahwa mereka di sini untuk menang dan mereka memanfaatkan situasi sebaik mungkin," tuturnya lagi.

Komentar ini merupakan kebalikan dari pendapatnya pada akhir Juli 2020 saat ia mengatakan bahwa para pebalap yang menjadi juara musim ini tak akan "sepenuhnya puas" karena sang juara bertahan Marc Marquez tak bisa bersaing.

"Tentu saja, siapapun yang menjadi juara akan layak mendapatkannya," tutur Puig ketika itu.

"Namun, dalam opini saya dan saya tahu apa yang saya katakan, adalah ada sesuatu bila Anda menjadi juara dengan sang juara bertahan tak ada di lintasan."

"Saya akan mengambil contoh; Saya membalap di sini (Jerez) pada 1995 dan selalu berpikir apakah saya akan menjadi pemenang bila Mick Doohan tak terjatuh," ujar pria yang membalap di MotoGP dari 1987 sampai 1997 tersebut.

"Hal sama tentu tak akan terjadi. Ini yang saya maksud. Karena sang juara, tanpa Marc, akan selalu mempunyai pikiran itu di kepalanya," tuturnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Olahraga
Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com