KOMPAS.com - Kisah pilu pada MotoGP Teruel 2020 datang dari pebalap LCR Honda Idemitsu, Takaaki Nakagami.
Satu-satunya pebalap asal Jepang di kelas premier itu harus menelan pil pahit pada sesi balapan utama atau race MotoGP Teruel, Minggu (26/10/2020) malam WIB.
Padahal, Nakagami sejatinya mengawali rangkaian MotoGP Teruel dengan manis. Dia tak pernah keluar dari tiga besar pada empat sesi latihan bebas.
Puncaknya, Nakagami berhasil merebut pole position setelah menjadi pebalap dengan catatan waktu lap tercepat pada sesi kualifikasi MotoGP Teruel.
Baca juga: Start Terdepan pada MotoGP Teruel, Nakagami Tak Pikirkan Gelar Juara Dunia
Bagi Nakagami, ini adalah pole position pertama sejak dirinya menjalani debut di kelas utama MotoGP pada 2018.
Selain itu, dia juga mencatatkan rekor usai merebut pole position MotoGP teruel 2020.
Nakagami tercatat sebagai pebalap asal Jepang pertama yang mampu meraih pole position di kelas premier sejak kali terakhir Makoto Tamada melakukannya pada 2004.
Dia pun tampak percaya diri berkat pencapaian tersebut. Tak tanggung-tanggung, Nakagami bahkan membidik podium MotoGP Teruel.
Baca juga: Fakta Jelang MotoGP Teruel, Nakagami Cetak Sejarah hingga Masa Sulit Dovizioso
Namun, saat balapan utama dimulai, kenyataan berkata lain. Nakagami terjatuh ketika balapan belum genap satu lap.
Dia sedikit melebar hingga kehilangan kendali ban depan saat melintas di tikungan kedua Sirkuit MotorLand, venue MotoGP Teruel.
Nakagami yang hanya memimpin balapan selama 10 detik, tampak kecewa dan terpukul dengan insiden tersebut. Dia duduk sambil menutupi wajah setelah kembali ke pit.
Setelah lebih baik, Nakagami pun angkat bicara soal hasil buruk yang dia alami pada MotoGP Teruel 2020.
Nakagami mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan yang sebenarnya kecil, tetapi berdampak besar untuk tim.
Baca juga: MotoGP Teruel, Nakagami Tak Kuasa Menahan Tekanan Mental Pole Position
Dia menyebut kesalahan itu tak lepas dari tekanan yang dirasakan saat meraih pole position dan memimpin balapan.
"Sunggung memalukan, satu kesalahan bisa merugikan kami secara besar-besaran. Bahkan, sekarang saya tidak percaya, bagaimana saya bisa melakukan kesalahan itu. Saya kecewa pada diri sendiri," kata Nakagami, dikutip dari Crash.net.