KOMPAS.com - Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, dianggap mempunyai pengaruh kuat ketimbang rider tersukses sepanjang sejarah pergelaran Kejuaraan Dunia balap motor, Giacomo Agostini.
Valentino Rossi bisa dibilang sebagai ikon MotoGP saat ini mengingat perjalanan kariernya di MotoGP selama 25 tahun.
Selama itu pula, Valentino Rossi telah mengoleksi total sembilan gelar juara. Tujuh di antaranya diraih pada kelas utama, yaitu 500cc dan MotoGP.
Tak cuma sekadar prestasi, Rossi juga begitu menghibur dengan selebrasi kemenangan yang unik ditunjukkan kepada penonton.
Berkat aksinya di lintasan balap, tidak mengherankan jika Rossi dianggap memiliki pengaruh yang besar.
Baca juga: Cerita Mekanik Valentino Rossi Soal Balapan MotoGP di Tengah Pandemi
Salah satu yang paling terlihat soal adanya pengaruh Rossi bagi MotoGP adalah insiden tabrakan antara Johann Zarco dan Franco Morbidelli pada seri MotoGP Austria (16/8/2020).
Tabrakan tersebut juga nyaris menimpa Rossi juga rekan setimnya di Yamaha, Maverick Vinales.
Selepas balapan, Valentino Rossi mengomentari gaya balap Zarco yang terlalu mengancam pebalap lain.
Setelah mencari pertimbangan dari banyak pihak, akhirnya Zarco dijatuhi hukuman pit lane pada balapan berikutnya.
Zarco tak sekadar mendapat sanksi. Pebalap Perancis itu juga menjadi bahan gunjingan, baik dari beberapa rekan sesama pebalap maupun warganet.
Beruntung bagi Zarco, dia mendapatkan dukungan legenda hidup sekaligus pemegang rekor gelar terbanyak di Kejuaraan Dunia balap motor, Giacomo Agostini.
Baca juga: Eks Manajer Valentino Rossi: Kesuksesan KTM adalah Hadiah dari Honda
Ketika itu, Agostini menilai insiden Zarco dengan Morbidelli merupakan insiden biasa dalam balapan.
Fakta bahwa pria dengan 15 gelar Kejuaraan Dunia tersebut juga berasal dari Italia seperti Rossi turut disyukuri oleh Zarco.
Namun, Zarco menilai pengaruh Rossi masih lebih besar ketimbang Agostini.
"Pernyataannya dalam surat kabar menjadi hal yang penting, setidaknya untuk publik Italia," kata Zarco, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Rossi mempunyai banyak pengaruh di sana, tetapi Agostini masih sangat dihormati. Ini akan membuat kita mempunyai sudut pandang lebih netral."
"Ucapan Agostini mungkin tidak mempunyai bobot seberat Rossi atau sudut pandang serupa di Italia, tetapi Agostini masih merupakan sosok penting dalam balap motor," imbuhnya.
Popularitas Rossi boleh jadi benar, apalagi saat ini ia tengah diberitakan bakal pindah ke tim Petronas SRT setelah tak mendapat perpanjangan kontrak dengan Yamaha musim depan. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.