KOMPAS.com - Sembilan pebalap Spanyol dipastikan akan mengikuti Kejuaraan Dunia MotoGP 2020.
Spanyol menjadi negara dengan jumlah pebalap terbanyak di MotoGP 2020.
Dominasi Spanyol kali ini bukan yang pertama.
Dalam beberapa tahun terakhir, kedigdayaan Negeri Matador sangat nyata terlihat, tidak cuma dari partisipasi, tapi juga prestasi.
Selama dekade 2010-an, para pebalap Spanyol bahkan mampu menyapu bersih sembilan dari 10 gelar juara, tepatnya dari 2012 hingga 2019.
Dari sembilan gelar, enam berasal dari Marc Marquez dan tiga dari Jorge Lorenzo.
Baca juga: Amerika Serikat di MotoGP, Dulu Dominan, Kini Hilang Tak Berbekas
Untuk MotoGP 2021 tahun depan, Spanyol sudah menempatkan sembilan pebalap di jajaran line-up sementara.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena masih ada tujuh slot tersisa.
Jika melihat ke belakang, Spanyol sebenarnya tak punya sejarah kuat di MotoGP, apalagi bila hanya melihat di kelas utama.
Dari sejak dimulai pada 1949 hingga 1998, belum pernah ada pebalap Spanyol yang mampu menjuarai kelas tertinggi yang ketika itu masih bernama GP500.
Alex Criville menjadi pebalap Spanyol pertama yang menjuarai kelas tertinggi pada tahun 1999.
Dikutip dari Goodwood.com, dominasi Spanyol tak bisa dilepaskan sejak Dorna Sports menjadi pemegang hak komersial kejuaraan mulai 1992.
Keterlibatan Dorna menjadi pintu masuk bagi masuknya perusahaan-perusahaan besar asal Spanyol lainnya, contohnya Repsol dan Telefonica Movistar.
Spanyol juga makin giat menyelenggarakan event-event balap usia muda, salah satunya CEV.
Saking berkembangnya CEV, status kejuaraan ini bahkan dinaikkan dari hanya sekedar kejuaraan nasional Spanyol menjadi kejuaraan Eropa dan bahkan kini jadi kejuaraan dunia resmi untuk kelompok pebalap usia dini.
Pengamat balap motor dari BBC, Steve Parrish, pernah mengatakan salah satu alasan kuatnya dominasi Spanyol adalah budaya.
Baca juga: Luar Biasa, Rossi Pecundangi 9 Pebalap Spanyol
"Jika Anda datang ke pusat kota di Spanyol, Anda akan melihat banyak remaja menggunakan skuter dan moped yang dapat mereka kendarai sejak usia 15 tahun."
"Mereka tidak dapat mengendarai mobil sampai mereka berusia 18 tahun sehingga selama tiga tahun mereka ketagihan," kata Parrish seperti dikutip dari BBC.
Menurut Parrish, kondusifnya lingkungan dunia bermotor di Spanyol juga membuat negara tersebut kini tempat terbaik untuk mereka yang ingin memulai karier balapnya.
"Jika Anda kembali ke 1999, Casey Stoner dan keluarganya pindah dari Australia ke Inggris untuk memulai karier balap pada usia 14 tahun. Sekarang orang lebih cenderung pindah ke Spanyol."
"Mantan juara dunia 500cc Wayne Gardner telah melakukan hal itu ketika kedua putranya mulai berlomba dan Spanyol dipandang sebagai tempat terbaik untuk memulai," kata Parrish.
Kualitasnya sangat tinggi di Spanyol dan dari kumpulan besar talenta remaja, kita bisa melihat 10-15 anak setiap musimnya tampil di Kejuaraan Dunia. Itulah alasan kenapa Spanyol bisa menguasai paddock," ucap Parrish.
Baca juga: Mengenal CEV Repsol, ”Kawah Candradimuka” Pebalap Muda Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.