Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorenzo Kenang Rivalitas dengan Rossi, Sebut 1 Keunggulan The Doctor

Kompas.com - 07/04/2020, 21:20 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Jorge Lorenzo mengaku butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menguasai satu teknik balapan yang sangat dikuasai Valentino Rossi.

Satu teknik itu adalah bagaimana cara mengerem motor dengan benar dalam situasi apa pun di lintasan.

Hal itu diungkapkan Lorenzo setelah melihat tayangan ulang balapan GP Catalunya, Spanyol, pada musim 2009.

Rossi kala itu sukses melakukan manuver tidak terduga di tikungan terakhir. Duel sesama pebalap pabrikan Yamaha itu pada akhirnya dimenangkan oleh The Doctor, julukan Rossi.

Baca juga: Rossi Kenang Duel Sengit dengan Casey Stoner di MotoGP Laguna Seca 2008

Lorenzo mengakui keunggulan Rossi. Pebalap asal Mallorca itu menyebut faktor pengalaman dan keunggulan Rossi dalam hal pengereman sebagai pembeda.

"Saya saat itu berusia 22 tahun dan tidak memliki pengalaman seperti sekarang. Valentino Rossi hampir 30 tahun dan sangat berpengalaman," kata Lorenzo dikutip BolaSport.com dari BT Sport.

"Kurang lebih seperti ini, dia selalu mengerem lebih baik daripada saya, bahkan dalam situasi normal," ucap rider berjuluk Por Fuera itu menjelaskan.

Baca juga: Khusus Valentino Rossi, MotoGP Siap Ubah Batas Usia Pebalap

Rivalitas kedua pebalap ini sudah mulai tercium ketika Lorenzo naik kelas ke MotoGP dan bergabung ke tim pabrikan Yamaha pada 2008. 

Siapa yang tidak ingat tembok pembatas yang memisahkan box Rossi dan Lorenzo di garasi tim pabrikan Yamaha pada musim itu.

Meski secara resmi dibangun karena keduanya memakai ban berbeda, tembok pembatas diyakini menjadi taktik psikologis Rossi kepada Lorenzo selaku calon juara baru.

Persaingan yang semakin memanas bahkan membuat Rossi memutuskan pindah ke Ducati pada 2011 sebelum kembali lagi ke Yamaha dua tahun berselang.

Setelah hampir sembilan tahun bersaing di kelas MotoGP, Lorenzo mengaku baru bisa meniru cara mengerem sebaik Rossi saat pindah ke Ducati pada 2017.

"Saya baru memahami bagaimana mengerem belakangan ketika di Ducati. Selama kami bersaing di Yamaha, Rossi sanggup mengerem lebih keras dari saya," ucap Lorenzo.

"Rossi memiliki keunggulan ini dan dia memanfaatkannya," tutur Lorenzo.

Baca juga: Petronas Yamaha SRT Tak Jamin Bakal Beri Tempat untuk Valentino Rossi

Sebelum pensiun tahun lalu, Lorenzo pernah tujuh musim menjadi rekan satu tim Rossi (2008-2010 dan 2013-2016) di pabrikan Yamaha.

Dalam dua periode itu, Lorenzo memiliki jumlah kemenangan lebih banyak dari Rossi.

Lorenzo meraih 35 kemenangan dan dua gelar juara MotoGP. Dalam periode yang sama, Rossi "hanya" menang 26 kali dan juga dua kali menjadi kampiun kejuaraan.

Adapun Rossi unggul dalam hal jumlah podium (83 berbanding 81) dan lebih sering mengungguli Lorenzo di tabel klasemen (4 berbanding 3) selama bertandem di Yamaha. (Ardhianto Wahyu Indraputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

Timnas Indonesia
Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas Indonesia
Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Timnas Indonesia
HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

Timnas Indonesia
Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Timnas Indonesia
Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Timnas Indonesia
Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Timnas Indonesia
Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Internasional
Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Liga Indonesia
Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Olahraga
Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Timnas Indonesia
Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com