Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Yamaha Beri Saran Gratis untuk Aprilia soal Cara Tangani Vinales

Lin Jarvis memberikan saran tersebut setelah Yamaha dan Maverick Vinales resmi berpisah dengan mengakhiri kontrak lebih cepat dari komitmen awal.

Yamaha dan Vinales semula memiliki kontrak yang berlaku hingga 2022.

Namun, kedua pihak mempersingkat masa kontrak itu menjadi berakhir pada akhir musim 2021.

Masa kontrak yang dipersingkat itu muncul dengan adanya komitmen dari kedua pihak untuk menyelesaikan musim 2021 dengan maksimal.

Akan tetapi, hubungan antara Yamaha dan Vinales memburuk saat memasuki seri ke-10, MotoGP Styria, yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada awal Agustus lalu.

Vinales disebut membuat ulah karena frustrasi yang menyebabkan dirinya mendapat sanksi dari Yamaha.

Pebalap berusia 26 tahun itu diskors dan tidak bisa tampil pada seri selanjutnya, MotoGP Austria, 15 Agustus 2021.

Dalam menyikapi situasi ini, Vinales sudah meminta maaf kepada Yamaha. Dia mengaku frustrasi karena mengalami masalah teknis saat restart pada balapan MotoGP Styria.

Adapun dalam balapan MotoGP Styria, Vinales pada akhirnya finis di posisi terakhir dan gagal memetik poin.

Menyusul adanya situasi ini, Vinales dan Yamaha mulai mempertimbangkan langkah lain.

Setelah melakukan pertimbangan mendalam, kedua pihak sepakat untuk segera berpisah, tanpa harus menyelesaikan musim 2021 bersama.

Perpisahan antara Yamaha dan Maverick Vinales diumumkan pada Jumat (20/8/2021) sore WIB.

Kini, Maverick Vinales sedang menatap lembar baru bersama tim Aprilia Racing.

Dia akan membalap dengan Aprilia Racing mulai musim depan, menjadi rekan setim Aleix Espargaro, menggantikan Lorenzo Savadori.

Saat Vinales tengah bersiap memulai lembar baru, Lin Jarvis memberikan saran kepada Aprilia.

Lin Jarvis secara tidak langsung mewanti-wanti Aprilia untuk terus membuat Vinales merasa nyaman dan bahagia.

Dengan demikian, Vinales akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan tim.

"Maverick sangat berbakat, tetapi sangat penting baginya untuk merasa nyaman secara mental, kuat, dan bahagia," kata Lin Jarvis, dikutip dari Paddock-GP.

"Dia harus merasa berada di tempat yang tepat. Dengan begitu, dia bisa menghasilkan sesuatu yang diharapkan," ujar Lin Jarvis.

Pernyataan Lin Jarvis sekaligus menunjukkan bahwa Vinales sudah tidak merasa bahagia bersama Yamaha.

Lin Jarvis menyebut Yamaha sejatinya sudah melakukan beberapa solusi agar Vinales kembali merasa nyaman dan bahagia.

Akan tetapi, setelah mencoba beberapa solusi, Yamaha dan Vinales menyadari bahwa berpisah lebih cepat adalah langkah terbaik untuk saat ini.

"Ketika kami merasa Maverick tidak sedang bahagia bersama kami, kami mencari solusi, seperti yang sudah kami lakukan," ungkap Lin Jarvis.

"Prinsip kami adalah tidak memaksa pebalap untuk tetap tinggal. Jika dia tidak bahagia, lebih baik dia meninggalkan kami," kata Lin Jarvis.

"Ini lebih baik untuk tim, untuk pebalap, dan untuk semua orang yang terlibat," tutur Lin Jarvis menegaskan.

Adapun Aprilia sejatinya memiliki pengalaman menangani Maverick Vinales.

Namun, kesempatan itu sudah lama berlalu, yakni ketika Maverick Vinales masih berkarier di kelas 125cc pada 2011.

https://www.kompas.com/motogp/read/2021/08/22/17000058/bos-yamaha-beri-saran-gratis-untuk-aprilia-soal-cara-tangani-vinales-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke