Luna Maya Ungkap Cara Kulik Rasa Takut Saat Main Film Horor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Luna Maya bukan nama yang asing dalam industri film horor Indonesia. Setidaknya, ia sudah bermain di delapan film horor Indonesia.

Seperti The Doll 2, Suzzanna: Bernapas dalam Kubur dan yang paling terbaru Film Panggonan Wingit.

Rupanya Luna Maya memiliki cara tersendiri untuk menjiwai perannya saat beradegan dalam film-film horor.

Bukan membayangkan teror hantu atau semacamnya, Luna justru menggali rasa takut dengan membayangkan orang-orang yang dikasihinya, terutama keluarga hilang dalam hidupnya.

“Kalau ketakutan aku kehilangan orang-orang yang aku cintai terutama keluargaku. Jadi kalau aku ngebayangin misalkan amit-amit salah satu keluargaku meninggal,” ujar Luna Maya di Burangrang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/10/2023).

“Itu yang membawa aku (menjiwai rasa ketakutan saat main film horor). Itu kayak aku enggak bisa bayangin itu (jadi ya takut),” lanjut Luna Maya.

Baca juga: Dalami Karakter di Film Panggonan Wingit, Luna Maya Ingat Masa Merasa Hampa

Menurut Luna, rasa takut terbesarnya muncul ketika dia akan merasa kehilangan. Model kelahiran 26 Agustus 1983 ini juga bercerita saat ia kehilangan salah satu sahabatnya.

“Itu (ketakutan itu) sebuah imajinasi aja, aku enggak pernah liat, ngerasain. Tapi beberapa yang mendorong aku (membayangkan ketakutan itu saat) lihat sahabat aku dari sehat, sakit, sampai enggak ada,” ucap Luna Maya.

“Bahkan ibu aku kemarin jatuh patah itu menurut ku sangat horor, i can’t she that way (aku tidak bisa lihat dia seperti itu). Gimana itu terjadi pada aku. Menurut aku itu bentuk horor,” tutur Luna Maya.

Baca juga: Luna Maya hingga Christian Sugiono Menelusuri Bangunan Hotel Terbengkalai di Bandung

Dalam Film Panggonan Wingit, Luna Maya berperan sebagai tokoh utama yang mendapatkan warisan hotel dari ayahnya.

Setelah sang Ayah meninggal, terkuak bahwa hotel tersebut berkaitan dengan hal-hal gaib.

Panggonan Wingit atau yang berarti tempat yang sangat keramat dan angker ini diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Film produksi Hitmaker Studios ini disutradarai Guntur Soeharjanto dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 30 November 2023 mendatang.