Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tessy Srimulat, Selamat dari Pertempuran Laut Aru karena Datang Terlambat

Kompas.com - 06/10/2023, 15:39 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pernah menjadi anggota Marinir Angkatan Laut, pelawak Tessy cerita saat selamat dari pertempuran Laut Aru tahun 1962 karena datang terlambat.

Pelawak dengan nama asli Kabul Basuki itu mengatakan karena terlambat sekitar 5 hingga 10 menit, dia ditinggal oleh kapal yang saat itu jadi sasaran penembakan Belanda.

"Itu saya terlambat kurang lebih 5-10 menit," kata Tessy dikutip dari YouTube FYP Trans 7.

"Umpama saya tidak terlambat, saya sudah mati kali, sama Yos Sudarso kan," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Tessy Srimulat, Jadi Tentara karena Ayah, Berhenti demi Ibu

Diceritakan Tessy, saat itu dia datang terlambat untuk kumpul.

Sehingga teman-temannya yang lain sudah naik ke atas kapal dan berangkat lebih dulu.

"Saya terlambat ngumpul sama teman-teman yang lain," ujar Tessy.

"(Teman yang lain) sudah pada masuk kapal, saya belum. Ya udah, kan itu ramai, (harusnya) saya ada di situ," imbuhnya.

Tessy sendiri menjadi tentara selama 2,5 tahun karena ingin mengikuti jejak ayahnya yang seorang anggota ABRI.

Baca juga: Ungkap Penyesalan Setelah Istri Meninggal Dunia, Tessy Srimulat: Saya Banyak Membuat Kesalahan

Ayahnya meninggal dunia dalam perang. Saat itu Tessy bahkan masih dalam kandungan ibunya.

Sehingga Tessy sama sekali tidak mengetahui wajah ayahnya, hanya tahu cerita tentang kematian ayahnya.

Namun ketika pulang dari Papua dan bertemu ibunya, Tessy langsung dihadapkan pada dua pilihan.

"Ibu ngomong, 'kamu sayang ibu apa sayang kerjaan?' Kaget dong, apa maksudnya. Setelah itu saya diem," tutur Tessy.

"Ibu jawab lagi sendiri, 'kalau kamu sayang ibu, kamu lepas baju, kamu tetap sama ibu, tapi kalau sayang kerjaan, kamu pergi,'" lanjutnya.

Akhirnya, Tessy hanya sempat merasakan menjadi tentara Angkatan Laut selama 2,5 tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com