JAKARTA, KOMPAS.com- Sejak diumumkan, penampilan Lisa BLACKPINK di Crazy Horse Kabaret Paris, Prancis langsung menuai pro kontra.
Ada yang menilai seorang idol Kpop tidak seharusnya tampil di tempat yang terkenal dengan penari-penari telanjang.
Sejak nama Lisa diumumkan, dikabarkan ada lebih dari 50.000 orang yang mencoba membeli tiket agar bisa melihat Lisa di Crazy Horse.
Apa sebenarnya Crazy Horse hingga menimbulkan pro kontra atas penampilan Lisa di sana?
Dikutip dari website Come to Paris, Crazy Horse atau as Le Crazy didirikan pada 19 Mei 1951 oleh Alain Bernardin, seorang visioner dan pengagum perempuan.
Crazy Horse awalnya merupakan sebuah kabaret di Paris di mana kreasi dan keindahan tubuh perempuan menjadi pusat perhatian.
Tahun 1960-an menjadi saksi kebangkitan emansipasi perempuan dan perubahan norma-norma sosial. Crazy Horse, yang dipengaruhi oleh perubahan budaya ini, menerapkan kode-kode sosial baru.
Setiap pertunjukan dibuat dengan cermat, dirancang berdasarkan koreografi, suasana, dekorasi, dan permainan lampu yang unik.
Setelah Bernardin meninggal, Crazy Horse sempat dikelola anaknya, sebelum akhirnya dijual pada Andree Deissenberg yang kemudian membuat Crazy Horse sebagai salah satu pertunjukan kabaret terkenal di dunia.
Strateginya dengan mengundang beberapa nama terkenal untuk tampil sebagai bintang tamu.
Seperti bintang Baywatch Pamela Anderson, Carmen Electra, juga aktris Prancis seperti Arielle Dombasle, Clotilde Courau, Carmen Electra, Noémie Lenoir.
Baca juga: Penampilan Lisa Blackpink di Crazy Horse Paris Jadi Kontroversi, Kenapa?
Untuk menjadi "Crazy lady", para calon penampil harus memenuhi kriteria yang ketat.
Peraturan klub mengatakan, ikon kecantikan ini harus memiliki tinggi badan antara 168 dan 172 cm, tidak lebih atau kurang. Dengan kaki yang panjang, dan dada yang membanggakan dan alami! Mereka juga harus memiliki kemampuan menari dan akting.
Setelah memenuhi semua kriteria itu, mereka juga harus tampil dengan ciri khas Crazy Horse yaitu memakai wig berwarna cokelat atau pirang, berpotongan persegi, dengan pinggiran yang membingkai wajah mereka yang sempurna.
Bibir dipoles dengan warna merah yang penuh gairah, dan pada kaki mereka, sepatu hak yang paling tinggi melengkapi citra fantasi kecantikan yang sempurna.
Crazy Horse Paris terletak di 12 avenue George V, dua langkah dari Menara Eiffel, di jantung Segitiga Emas Paris.
Segitiga Emas yang banyak dibicarakan adalah tempat paling mewah di tepi kanan sungai Seine, yang terdiri dari jalan Champs-Elysees, Montaigne, dan George V, yang menampilkan label internasional paling bergengsi dan memiliki reputasi yang memukau.
Dikutip dari website Theatre in Paris, harga tiket untuk menonton pertunjukan di Crazy Horse yang berdurasi sekitar 1 jam 30 menit itu dijual mulai dari 115 Euro atau sekitar Rp 1,8 juta untuk menikmati pertunjukan saja.
Seperti banyak pertunjukan kabaret lainnya, karena Crazy Horse mengandung penampilan telanjang, penonton direkomendasikan telah berusia di atas 15 tahun atau usia minimum 10 tahun dengan ddidampingi orangtua.
Selain itu, agar tidak mengganggu artis di atas panggung, dan demi kenyamanan tamu lain, penonton tidak diizinkan untuk memotret, merekam, atau memfilmkan selama pertunjukan berlangsung.
Tapi selama pertunjukan tidak sedang berlangsung, pengunjung dapat mengambil foto di lokasi The Crazy Horse sebagai kenang-kenangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.