Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Dunia, Sinead O'Connor Pernah Berjuang untuk Sembuh dari Gangguan Mental

Kompas.com - 27/07/2023, 08:02 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Pelantun "Nothing Compares 2U", Sinead O'Connor meninggal dunia di usia 56 tahun pada Rabu (26/7/2023).

Pihak keluarga tak mengungkap penyebab meninggalnya penyanyi ikonik Irlandia itu.

Namun semasa hidupnya, O'Connor sering berbicara tentang tentang perjuangan kesehatan mental dan masa kecilnya yang penuh gejolak.

Terlahir dari keluarga Katolik Roma di Glenageary, County Dublin, orang tuanya berakhir dengan perceraian dan O'Connor dikirim untuk tinggal bersama ibunya, yang sering melakukan kekerasan terhadapnya.

"Itu adalah kekerasan fisik, yang dilakukan secara seksual," katanya kepada PEOPLE pada tahun 2012.

"Dia tidak mencoba berhubungan seks dengan saya, tapi dia menghabiskan banyak waktu untuk menghancurkan sistem reproduksi saya. Itu juga bersifat psikologis. Itu adalah ruang penyiksaan, sungguh. Tapi saya memaafkan ibu saya, dia hanya sedang tidak sehat," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Putra Sinead OConnor yang Meninggal Dunia Usai Dinyatakan Hilang

Dia berhasil melarikan diri pada usia 13 tahun untuk tinggal bersama ayahnya.

Kehidupan di sana lebih stabil, namun ia berulah dengan mengutil, membolos sekolah, dan dikirim ke rumah sakit jiwa Magdalena selama 18 bulan.

"Saya tidak akan pernah mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti yang saya alami di tempat itu," katanya kepada SPIN pada tahun 1990.

Dia juga pernah didiagnosis dengan gangguan bipolar pada tahun 2000 dan menjalani pengobatan.

Setelah hampir satu dekade menjalani pengobatan, dia mengungkap bahwa dirinya menderita sindrom stres pascatrauma (PTSD), dan gangguan kepribadian ambang.

Baca juga: Penyanyi Sinead OConnor Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Kematian Putranya

O'Connor pernah mencoba bunuh diri lebih dari sekali dan kehilangan putranya karena bunuh diri pada tahun 2022. Namun, dia tetap terbuka tentang semua itu.

"Saya benar-benar merasa penggunaan kata 'g**a', atau kata-kata yang terkait dengan kekerasan, harus menjadi kejahatan yang dapat dihukum penjara," katanya kepada PEOPLE pada tahun 2012.

"Kita harus berbelas kasih dan lembut terhadap saudara-saudari kita yang telah terluka dan terluka dan rapuh, sekaligus kuat dan hidup. Kita tidak boleh mengejek mereka yang cukup berani untuk menunjukkan luka-luka mereka," ucapnya saat itu.

Pada Januari 2022, O'Connor dirawat di rumah sakit hanya beberapa hari setelah putranya yang berusia 17 tahun, Shane, meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com