Christopher Nolan Tolak Buat Film Baru jika Aksi Mogok SAG-AFTRA Belum Selesai

KOMPAS.com - Sutradara Christopher Nolan menolak untuk membuat film baru jika aksi mogok SAG-AFTRA belum selesai.

Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) melakukan aksi mogok kerja karena menuntut kenaikan upah pokok dan pembagian keuntungan residual yang lebih adil dalam setiap film yang mereka bintangi disiarkan ulang di era layanan streaming digital.

Nolan merasa beruntung karena film terbarunya, Oppenheimer, sudah selesai dikerjakan sebelum aksi mogok itu terjadi.

Baca juga: Tuntutan Naik Gaji Tak Dituruti, 160.000 Aktor Hollywood Ancam Mogok Kerja

Namun ia juga memastikan dirinya tak akan mengeluarkan karya baru selama masalah ini belum selesai.

"Tidak akan, tentu saja. Penting untuk semua orang memahami bahwa ini adalah momen penting dalam hubungan para pekerja dan (industri) Hollywood," kata Nolan dilansir BBC, Sabtu (15/7/2023).

Menurut Christopher Nolan, aksi mogok yang dilakukan oleh SAG sangat penting dilakukan untuk kesejahteraan bersama.

Baca juga: Film Daredevil: Born Again dan The Penguin Berhenti Produksi, Buntut Aksi Mogok Penulis

"Ini bukan tentang saya, ini bukan tentang para bintang di film saya, ini tentang pekerjaan aktor, ini tentang pekerjaan para penulis di acara televisi yang sedang membesarkan keluarga, berusaha untuk tetap menyediakan makanan di meja makan," tegasnya.

Christopher Nolan menambahkan bahwa aksi mogok seperti ini memang sudah selayaknya dilakukan demi masa depan yang lebih baik antara studio dan para pekerjanya.

"Saya pikir tak ada orang yang menginginkan mogok kerja seperti ini, namun ada kalanya hal itu diperlukan. Dan ini adalah salah satu dari saat-saat itu," kata Nolan.

Baca juga: Final Season Stranger Things Tertunda Akibat Aksi Mogok Penulis Hollywood

Diberitakan sebelumnya, para pemain film Oppenheimer langsung pergi meninggalkan gala premiere di London sebagai bentuk dukungan aksi mogok SAG-AFTRA.

Selain menuntut pembayaran yang adil, poin lain dari aksi mogok ini adalah perjanjian bahwa studio akan tetap menggunakan jasa para penulis dan aktor di tengah perkembangan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence).