“Kita potek, makan sedikit, sisanya taro lemari. Jadi pulang syuting itu beli roti gambang,” tambah Rano Karno.
Meski hidupnya saat itu susah, Rano Karno sekeluarga selalu bersyukur. Menuru Rano, dari syukur itulah yang membuat keluarganya selalu kompak walau ada dalam masa sult.
“Dari kesulitan itu kita saling mengisi, saling kompak dan mendorong untuk sampai seperti sekarang,” ucap Rano.
Rano dan empat saudaranya yang lain saling mengisi dan mendukung. Hal itu membuat Rano Karno semangat untuk menyelesaikan sekolahnya.
Rano Karno juga suka membaca cerita-cerita rakyat yang akhirnya membuatnya dapat tawaran syuting main dalam film Malin Kundang.
Usai main di Malin Kundang, Rano Karno pun dapat tawaran main dalam Si Doel Anak Betawi tahun 1972.
Setelah film tersebut sukses, Karno dapat tawarwn membintangi beberapa film lainnya, antara lain Rio Anakku (1974) dan di mana Kau Ibu... (1974). Pada 1979, ia berperan sebagai Galih dalam film Arizal Gita Cinta dari SMA.
Sampai saat ini ada banyak film, bahkan ia menggarap sendiri serial Si Doel Anak Betawi yang sukses di pasaran.
Karier Rano Karno yang besar di industri hiburan membuat ia melaju ke dunia politik. Saat ini ia menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.