Terjerat Narkoba, Yoo Ah In Minta Maaf

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Korea Selatan Yoo Ah In menulis surat permintaan maaf setelah dirinya ditangkap atas kasus narkoba.

Pada Senin (27/3/2023) Yoo Ah In diperiksa oleh polisi.

Yoo Ah In mengunggah surat permintaan maaf melalui Instagram-nya, @hongsick.

"Ini Yoo Ah In. Permintaan maaf saya seusai pemeriksaan polisi kemarin tidak cukup. Saya meminta maaf sekali lagi karena perbuatan saya yang memalukan telah mengecewakan banyak orang yang menyayangi dan mendukung saya. Saya minta maaf," kata Yoo Ah In.Saya minta maaf," tulis Yoo Ah In, Selasa (28/3/2023), dikutip dari Soompi.

Baca juga: Yoo Ah In Jalani Pemeriksaan Perdana atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Dia kemudian meminta maaf kepada mereka yang telah bekerja dengannya dalam proyek-proyek seperti film, drama, dan iklan.

Bintang drama Hellbound itu mengaku merenungkan saat-saat dia tidak bertanggung jawab atas pekerjaannya.

"Saya meminta maaf karena telah merugikan banyak kolega dan staf saya yang bekerja untuk mencapai impian dan tujuan penting merekai. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tanggung jawab saya," kata dia.

Ia menyadari banyak orang yang telah mendukung dan memberinya semangat dan kasih sayang yang tak tanggung-tanggung.

Baca juga: Informasi Tersebar di Media, Yoo Ah In Minta Pemeriksaan Ditunda

Dia kini merasa malu dan menyesal atas tindakan yang juga merugikan dirinya sendiri. Yoo Ah In mengakui sudah menyakiti banyak orang dengan kesalahannya.

"Saya minta maaf," tutur Yoo Ah In lagi.

Aktor kelahiran tahun 1986 ini pun menyadari dengan jelas bahwa kesalahannya tidak dapat ditutupi oleh alasan apa pun.

"Saya akan kooperatif menjalani penyelidikan dan berlapang dada menerima semua kritik kalian dan sanksi hukum," janji Yoo Ah In.

Baca juga: Dua Rumah Yoo Ah In Digeledah, Polisi Temukan Bukti Baru Penyalahgunaan Narkotika

"Sekali lagi, saya ingin meminta maaf dari lubuk hati terdalam. Saya minta maaf," pungkas pemilik nama asli Uhm Hong Sick ini.

Yoo Ah In ditangkap karena penyalahgunaan narkoba jenis propofol, kokain, dan ketamin.