Pertama Kali Jalani Kemoterapi, Nunung Bersyukur Masih Bisa Kerja

JAKARTA, KOMPAS.com- Sudah mulai menjalani kemoterapi pertamanya, pelawak Nunung bersyukur masih bisa tetap aktivitas seperti biasa.

Terlebih dia juga tak merasakan mual seperti yang sering diceritakan oleh orang-orang usai menjalani kemoterapi.

"Udah kemo-nya, udah berjalan dengan lancar, dengan baik, saya masih bisa kerja, jadi enggak ada masalah, enggak ada kendala," kata Nunung dikutip dari YouTube Cumicumi.

"Kalau mual enggak, kata orang kan mual-mual, aku Alhamdulillah enggak," lanjutnya.

Nunung hanya merasakan sedikit rasa pegal sebagai efek dari kemoterapi.

Baca juga: Mulai Jalani Kemoterapi, Nunung: Ini Rambut Udah Mulai Habis

"Cuma di tulang ada rasa pegel kayak orang kecapean. Itu tiga hari menjelang kemo, satu hari satu malam. Sampai sekarang Alhamdulillah tidak merasa apa-apa," ucap Nunung.

Efek lain dari kemoterapi yang dia rasakan adalah rambutnya mulai rontok.

Jadi jangan heran jika belakangan ini Nunung terlihat terus memakai turban sebagai penutup kepala.

"Ini rambut udah mulai habis, makanya ditutup," kata Nunung sambil berusaha tersenyum.

"Tapi Alhamdulillah masih bisa disiasati pakai ini," lanjutnya.

Baca juga: Iyan Sambiran Akui Sempat Diam-diam Simpan Uang Nunung, Untuk Apa?

Terlepas dari kondisinya yang harus menjalani kemoterapi, Nunung bersyukur masih bisa tetap bekerja.

"Alhamdulillah dapat tawaran dari Vindes di sore hari, ya udah aku ambil sore hari aja dan kita bukanya juga di sini," ucap Nunung.

Sebelumnya, saat tahu dirinya divonis mengidap kanker payudara, Nunung sempat berat memikirkan proses kemoterapi yang pastinya tak hanya dilakukan sekali.

Seperti saat ini saja, Nunung harus menjalani setidaknya empat sampai enam kali kemoterapi.

"Kemo awal ini kalau empat (kali kemo) sudah bagus, operasi. Tapi kalau empat belum mengecil, sampai enam kali," ujar Nunung.

Mengenai kondisinya sekarang, Nunung sudah jauh lebih tenang dan lebih ikhlas menerima keadaan setelah mendapat dukungan dari orang-orang sekitarnya termasuk dokter.

"Dokter juga kasih masukan-masukan baik, nenangin pasiennya, saya juga banyak ngobrol sama sesama (survivor cancer), akhirnya ya udah kita terima aja, terima dengan ikhlas, pasrah, nikmati aja," tuturnya.