JAKARTA, KOMPAS.com - Pedangdut senior Rhoma Irama akan mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO, didampingi para anggota Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI).
Rhoma Irama mengatakan, upaya tersebut lahir dari banyaknya dorongan musisi dangdut di Tanah Air.
"Alasan saya bersama PAMMI akan mendaftarkan ke UNESCO, karena desakan semua teman-teman yang eksis di musik, mereka ingin dangdut diakui dunia milik Indonesia," kata Rhoma Irama dalam jumpa pers Dangdut Goes To UNESCO di Gedung TVRI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Rhoma Irama Banjir Pujian Usai Nyanyikan Lagu Butter di Atas Panggung
Saat ini musik dangdut diketahui sudah mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Menurut musisi berjuluk Raja Dangdut itu, syarat untuk mendaftarkan dangdut ke UNESCO tidaklah mudah.
Di antaranya, musik dangdut harus berusia 50 tahun, ada tokoh yang masih hidup, dan tokoh itu masih menekuni budaya tersebut.
Baca juga: Comeback Lesti Kejora, Duet Iwan Fals dan Farel Prayoga, hingga Rhoma Irama Nyanyi Lagu Kpop
Oleh karenanya, Rhoma meminta partisipasi Kemenparekraf agar turut memperjuangkan dangdut untuk diakui dunia.
"Kami meminta bantuan kepada Kemenparekraf, serta meminta dukungan penuh dari DPR RI agar semua syarat bisa terpenuhi. Saya selaku pelaku sejarah akan bertanggung jawab memberikan testimoni ke UNESCO bahwa dangdut adalah budaya Indonesia," tutur Rhoma Irama.
"Sekarang, perjuangan ini diteruskan oleh Kementerian Parekraf yakni Pak Sandiaga Uno," lanjutnya.
Baca juga: Rhoma Irama Bakal Bawakan Lagu BTS di HUT Indosiar Ke-28
Rhoma Irama menyebut, saat ini dangdut sedang dalam proses pengesahan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda Secara Nasional.
Upaya Rhoma Irama pun mendapat dukungan dari Mohammad Amin Abdulah, Direktur musik, film dan animasi Parekraf.
"Kami sebagai Pemerintah memposisikan diri sebagai Fasilitator. Kami mendukung bang Rhoma selaku expert dan pelaku seni, untuk memfasilitasi mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO," tutup Amin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.