Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rahayu Widayanti
Direktur Riset

Berpengalaman dalam riset dan konsultasi pasar selama lebih dari 20 tahun

Film Horor Indonesia: Dulu, Kini, dan Nanti

Kompas.com - 31/01/2023, 14:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Contohnya gua Jepang, Lawang Sewu, Gunung Kawi, Alas Purwo, hingga Alas Pati yang menyimpan kengerian dan kehororan cerita khas Indonesia.

Kekayaan budaya kasat mata ini bisa menjadi sumber ide cerita menarik, sehingga para sineas film tidak akan kehabisan ide cerita seperti yang terjadi di Hollywood. Belakangan ini mereka cenderung mengangkat cerita monster, zombie dan makhluk penghisap darah sebagai tokoh utamanya.

Selain cerita, unsur budaya dan lokasi yang khas Indonesia (baca: berbeda dengan film Hollywood), menambah keunikan film. Hasilnya, akan sangat menjanjikan untuk pasar internasional.

Cerita unik, budaya beragam, dan “tekstur” lokasi yang juga beragam, bisa menjadi “tambang intan” industri film Indonesia.

Jika “intan” ini diolah menjadi cerita yang menarik oleh penulis skenario dan dibuat menjadi film yang ngeri-ngeri keren oleh sutradara; hasilnya akan menjadi berlian di tengah lautan film asing.

Untuk bisa go international, tentu saja, syaratnya adalah kualitas. Soal kualitas, film horor Indonesia sudah terbukti mampu mencapai taraf internasional dengan keberhasilan meraih penghargaan di berbagai festifal film internasional.

Empat karya Joko Anwar-- Rumah Dara, Pintu Terlarang, Perempuan di Tanah Jahanam dan Pengabdi Setan-- berhasil menyabet penghargaan di kancah Internasional.

Sangatlah tepat jika Joko Anwar dinobatkan sebagai sutradara paling berprestasi di bidang perhororan.

Jika terus mempertahankan kualitas dan semakin banyak yang mengikuti jejaknya, tidak menutup kemungkinan, di masa depan film horor Indonesia akan diadaptasi oleh Hollywood.

Jika diambil oleh Holywood, maka kesempatan untuk bisa lebih popular dan mendulang lebih banyak uang akan semakin besar. Tawaran untuk berkolaborasi dan juga kesempatan mendapatkan modal dari investor asing bisa dipastikan juga akan semakin lebar.

Jalur penjualan

Teknologi membuka peluang. Demikian juga untuk pemasaran film. Selain menggunakan jalur-jalur tradisional (dijual ke distributor film dan TV), go international juga bisa melalui jalur TV kabel dan streaming.

Ini peluang yang bagus dan mudah serta dapat menjangkau lebih banyak massa, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Pilihan pertama, TV kabel, sepertinya kurang efektif. Kurangnya fleksibilitas dalam waktu penayangan film membuat peminatnya semakin sepi.

Di masa kini, masyarakat lebih condong ke jalur streaming. Dengan biaya langganan yang hanya 1/6 dari TV kabel, penonton bisa menikmati film kapan pun tanpa tengkungkung jadwal tayang. Dan, tentu saja dibarengi dengan absennya iklan.

Sebut saja Netflix, platform streaming paling popular di Indonesia saat ini. Pada 2020, sekitar 196 film Indonesia sudah dapat diakses di platform ini. Tentu saja penikmatnya tidak hanya berasal dari Indonesia saja.

Melalui platform ini, masyarakat Indonesia bisa menikmati film asing dan sebaliknya. Dengan hanya bermodalkan handphone, kuota internet, dan biaya langganan per bulan, penonton kini dapat menikmati film kapanpun, di manapun dan dari manapun.

Pilihan lain ada Disney+ Hotstar, VIU, dan Iflix. Rumah produksi bisa memilih salah satu atau beberapa platform streaming internasional tersebut untuk memasarkan filmya.

Dalam memilih, penting untuk menyesuaikan ‘image’ platform dan genre film yang akan dipasarkan. Tiap platform punya ciri khas film yang ditampilkan. Kecocokan keduanya bisa memengaruhi jumlah penonton juga.

Untuk film horor, yang paling tepat adalah Netflix yang kontennya memang banyak berisikan horor, selain action dan romansa.

Peluang untuk go international akan semakin besar karena platform ini sangat digandrungi oleh orang Amerika yang suka “Netflix and Chill”. Terutama, mereka yang suka menonton film secara acak.

Disney+ Hotstar juga merupakan pilihan yang bagus. Platform yang bermula dari tayangan produksi Disney ini berkembang menjadi platform streaming yang menyajikan menu film beragam genre, termasuk horor.

Base penonton film horor di dalam negeri kuat sehingga secara komersial “aman”. Pemasaran ke pasar global pun terbuka. Nah, tunggu apalagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com