JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Teater Koma, Norbertus Riantiarno alias Nano Riantiarno, meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pukul 06.38 WIB.
Namun, napas dan semangatnya masih hidup dalam karya-karyanya sampai saat ini.
Bahkan, menjelang kepergiannya, Nano masih membuat pementasan dari naskah berjudul Matahari dari Papua.
Hal tersebut diceritakan oleh putra sulung Nano, Rangga Bhuana.
Baca juga: Kronologi Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Sesak Napas
"Desember 2022 kemarin baru memang sayembara naskah, ada naskah berjudul Matahari dari Papua," kata Rangga saat ditemui di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat.
"Sebenarnya rencana beliau ingin memanggungkan itu. Mungkin nanti kita lihat dari Teater Koma ke depannya gimana," lanjutnya.
Menurut Rangga, Nano terus memikirkan nasib Teater Koma yang didirikannya sebelum dia wafat.
"Dia masih khawatir Teater Koma untuk ke depannya mau gimana," ungkap Rangga.
Baca juga: Nano Riantiarno Meninggal Setelah Berjuang Melawan Kanker Paru
Saat ini, jenazah Nano disemayamkan dinrumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Terlihat, puluhan pelayat silih berganti mendatangi rumah duka tempat Nano disemayamkan, tak terkecuali aktor Deddy Mizwar dan Mathias Muchus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.