Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan Andy F Noya Masuk Kampus Wartawan, Sampai Bawa Ibu

Kompas.com - 20/12/2022, 21:54 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Andy F Noya memiliki perjalanan hidup yang berliku sebelum akhirnya terjun ke dunia jurnalistik yang membesarkan namanya.

Bahkan, untuk masuk ke sekolah wartawan pun berbagai kendala harus dihadapi Andy Noya.

Pasalnya, Andy saat itu adalah lulusan STM. Dia tidak diperkenankan masuk ke kampus STP (Sekolah Tinggi Publistik) yang kini menjadi IISIP Jakarta.

Baca juga: Terkesan dengan Khasiat dan Inovasi Produk, Rhenald Khasali dan Andy F Noya Kembali Bintangi Iklan Tolak Angin

Hal tersebut diungkap Andy saat berbincang bersama Helmy Yahya.

"Satu hari saya ke Blok M, baca majalah, akhirnya saya baca majalah Gadis. Judulnya 'kalau Anda ingin jadi wartawan, inilah sekolahnya.' Yang nulis Bernard Siregar. Dia adalah redaktur Majalah Gadis yang jadi dosen di STP," kata Andy F Noya dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Selasa (20/12/2022).

"Saya berjuang masuk situ. Naik sampai ke Jalan Daksa ke Direktorat Perguruan Tinggi, untuk minta bahwa saya benar-benar ingin sekolah menjadi wartawan. Karena kampus tidak mengizinkan lulusan STM untuk sekolah di situ," lanjut Andy.

Baca juga: Cerita di Balik Penantian 12 Tahun Sido Muncul Menjadikan Andy F Noya sebagai Brand Ambassador

Andy sampai membawa ibunya ke kampus untuk meminta tolong kepada pihak rektorat agar menerimanya sebagai mahasiswa.

Akhirnya, perjuangan Andy pun membuahkan hasil.

Rektor yang bernama A.M Hutasuhut memberi Andy kesempatan untuk menimba ilmu di IISIP Jakarta.

"Rektornya waktu itu Pak Hutasuhut. Dia bilang enggak boleh, tetap enggak boleh, tapi ibu saya nangis-nangis. Jadi saya minta ibu saya datang juga," ucap Andy.

Baca juga: Andy F Noya: Menyalakan Kembali Lentera Jiwa Anak-Anak Kita...

"Kemudian sambil nangis, ibu saya cerita ke Pak Ginting waktu itu. Karena kasihan, saya masuk. Tapi satu semester kalau enggak bagus prestasinya, out. Saya baru tingkat 2 sudah jadi asisten dosen. Termasuk Bernard Siregar ini," tutur Andy.

Keputusan Andy menjadi wartawan didasarkan pendapat guru masa kecil Andy, Ibu Ana, yang menyebutnya sangat cocok jadi wartawan.

"Itulah perjalanan hidup saya. Karena seorang guru yang perkataannya selalu terngiang-ngiang, 'kamu cocoknya jadi wartawan', dan akhirnya saya jadi wartawan sampai sekarang," tutur Andy.

Baca juga: Andy F Noya Bocorkan Sebuah Rahasia Mengenai Kesuksesannya

Andy mengaku bahwa perjalanan hidup dan kariernya tak akan berjalan mulus tanpa campur tangan Tuhan.

"Tuhan ini luar biasa, Tuhan kasih aku kesempatan berkarier seperti ini. Saya di STP cuma tingkat III terus drop out. Saya kemudian ingat ibu Ana, guru saya," lanjut Andy.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com