Tak Sadarkan Diri, Putra Rod Stewart Dilarikan ke Rumah Sakit

KOMPAS.com- Putra Rod Stewart yang berusia 11 tahun, Aiden, baru-baru ini dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami masalah kesehatan selama pertandingan sepak bola.

Anak bungsu pelantun "Forever Young" itu dilarikan ke rumah sakit setelah membiru dan tidak sadarkan diri saat bermain untuk tim Young Hoops Under-12.

"Kami mengira anak laki-laki saya mengalami serangan jantung," kata Stewart.

"Dia membiru dan tidak sadarkan diri sampai dia tenang," imbuhnya.

Rod mengatakan kejadian itu menakutkan baginya.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Touchline - Rod Stewart

"Itu menakutkan, tapi ternyata serangan panik," kata Rod.

"Anak itu ingin melakukannya dengan baik, mengenakan Hoops di Skotlandia untuk ayahnya," tambahnya.

Ayah dari delapan orang anak itu tidak membagikan kapan insiden terjadi tetapi ingat ada kondisi darurat lain selama pertandingan tersebut.

"Anak laki-laki lain jatuh ke belakang dan kepalanya terbentur - dia masih belum kembali," ujarnya.

"Sepanjang hari saya menonton sepak bola, hanya itulah saat dua ambulans dipanggil," imbuh Rod.

Aidens adalah anak termuda Rod Stewart dari istrinya saat ini, Penny Lancaster. Selain Aiden, dari Penny, Rod Stewart memiliki anak bernama Alastair.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Every Picture Tells a Story - Rod Stewart

Selain itu, Stewart memiliki putri yang diadopsi bersama mantan kekasihnya, Susannah Boffey, Sarah, berusia 59 tahun.

Seorang putra Sean, 42 tahun, dan putri Kimberly, 43 tahun, dengan mantan istri Alana Stewart.

Kemudian dengan istri keduanya, Rachel Hunter, dia memiliki Renee yang berusia 30 tahun dan Liam 28 tahun.

Dengan mantannya, Kelly Emberg, dia memiliki putri bernama Ruby yang berusia 35 tahun.

Pada tahun 2021, Rod Stewart bicara tentang bagaimana dia belajar menyesuaikan metode pengasuhannya agar sesuai dengan setiap anak.

"Saya harus menjadi beberapa ayah yang berbeda karena anak-anak saya memiliki kelompok usia yang berbeda," jelas Stewart.

"Anda benar-benar harus memperlakukan mereka semua sebagai individu dengan masalah individu," lanjutnya.